Terminal bus Bakauheni terletak tepat di depan pelabuhan Bakauheni, Lampung. Di tempat ini banyak sekali cerita yang sudah ditulis dan sudah banyak media yang mempublis artikel tentang keadaan di terminal bus bakauheni.
Bagi para pembaca yang belum pernah merasakan secara langsung bisa jadi hanya bisa membayangkan sepintas dengan keadaan di tempat para penumpang untuk melanjutkan perjalanan ke terminal Rajabasa,dll.
Kondisi terminal bus Bakauheni ini jika dilihat ya sama seperti dengan terminal-terminal pada umumnya. Hanya saja ada waktu tertentu yang pasti akan membuat suasana terminal menjadi berbeda.
Waktu tertentu itu adalah di saat para pejalan atau penumpang keluar dari pintu keluar pelabuhan atau memasuki daerah terminal bus.
Saat itu, akan banyak para penjual jasa mulai dari tukang ojek, supir travel dan kernet bus yang menanyakan tujuan para penumpang. Mungkin, hal itu adalah suatu kewajaran karna memang itu adalah pekerjaannya untuk mengais rezeki.
Tetapi ada suatu yang berbeda, yakni dari cara mereka untuk menawarkan jasa. Ini adalah cerita nyata yang saya alami pada waktu itu tepatnya tanggal 19 Maret 2018 lalu.
Saya bersama para pejalan kaki atau penumpang lainnya yang keluar dari pelabuhan langsung dikerumuni oleh banyaknya orang seperti tukang ojek, supir travel, dan kernet bus.
Nah, yang membuat was-was yakni "mereka" ini sembari memegang. Kata-kata mereka pun seakan untuk memaksa untuk ikut mereka. Walaupun disaat itu saya melihat ada beberapa anggota marinir yang menjaga tempat itu, namun mereka seakan tak memperdulikan dan terus mengapit para pejalan.
Banyaknya orang ini tak henti-hentinya bertaya, saya kala itu di kerumuni 3 orang, dengan pertanyaan yang sama, saya pun menjawab sampai 3x karna 3 orang yang bertanya.
Ya, mereka tidak sampai menarik-narik saya, hanya perlakuan mereka yang mengerubuni yang menurut saya ini ibarat mematok mangsa.
Setelah para tukang ojek, dan supir travel saya lewati karna mereka masih mencari yang lain dan harus cepat karna ada banyak saingan. Saya yang tujuannya akan ke terminal rajabasa pun kembali di tanya oleh kernet bus.
Untuk tujuan dari terminal bakauheni ke terminal rajabasa ada 2 bus yang standbye. Yakni bus AC dan ekonomi. Ongkosnya hanya selisis Rp. 5.000,- Bus AC, Rp. 30.000,- dan Bus Ekonomi Rp. 25.000,-.
Sayapun terhenti sejenak untuk berisitrahat (menarik nafas) setelah menahan fenomena dikerumuni penjaja jasa angkutan.
Saat saya berdiri, sembari bertanya dalam hati untuk naik ke bus AC atau Ekonomi, saya dihampiri oleh kernet bus Ekonomi. Dengan pertanyaan yang sama yakni tujuan saya mau kemana, ya saya jawab juga dengan jawaban yang sama, yakni akan ke terminal rajabasa. Saya ditunjukkan bus ekonomi yang ada didepan saya. Hampir sekitar 5 menit terjadi dialog yang kurang enak disini.
Batin saya dalam hati "Saya yang lahir dilampung saja merasa kurang enak atau kurang bersahabat". Hemm..
Kernet ini dengan nada yang agak sedikit memaksa untuk segara naik di bus. Padahal kondisi saya yang masih layu setelah naik kapal sekitar 2 jam lebih ini membuat saya harus beristihat sejenak.
Setelah dialog yang tidak bisa tulis karna lupa apa saja obrolan itu saya akhirnya memutuskan naik bus AC yang ada disebalah kiri bus ekonomi.
Kondisi di terminal bus bakauheni ini tentu membuat hati saya bertanya-tanya mengapa bisa seperti itu. Terminal yang menjadi labuhan pertama para pejalan dari sebrang pulau jawa disambut dengan desakan dan bukan suatu keramahan.
Berbeda dengan saat saya sampai dipelabuhan Merak dan berjalan ke terminal bus Merak. Jika Anda lihat dari pelabuhan merak ke terminal bus Merak akan memakan waktu hampir 10 menit ya kira-kira. Nah pasti Anda juga akan ditanya tujuan oleh penjaja jasa, namun saya menolak atau memberi isyarat untuk berjalan maka mereka tidak menempel saya. Atau bisa dikatakan menurut saya keramahan di pelabuhan Merak menuju Terminal Merak sudah ada.
Tulisan ini asli sepenuhnya terjadi di terminal bus bakauheni. Saya tidak bermaksud untuk menyalahkan atau menyudutkan pihak lain. Saya hanya ingin berbagi cerita, jika Anda pejalan dari pelabuhan Merak harus siap mental menghadapi fonemena di terminal Bakauheni.
Saran saya; jika Anda dipegang atau di tarik jangan takut untuk mengatakan penolakan. Gunakan kata, "TOLONG JANGAN MEMEGANG SAYA ATAU JANGAN TARIK SAYA".
Insha Allah mereka akan melepaskan tangannya.
Satu hal lagi, jangan lupa untuk berdoa untuk keselamatan dan kelancaran di perjalanan.
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁
EmoticonEmoticon