Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan bernegara.
Namun belakangan ini banyak persoalan yang muncul dalam dunia pendidikan,
salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan tidak terlepas dari rendahnya Sumber Daya Manusia
(SDM). Jika berbicara tentang SDM di
dalam dunia pendidikan jelas salah satu objeknya adalah guru. Guru yang
dimaksudkan salah satunya adalah Guru BK.
Akhir akhir ini banyak terjadi perundungan bahkan kekerasan
yang dialami oleh siswa. Semakin hari kasus perundungan yang terjadi semakin marak,
bahkan belum lama ini ditemukan kasus perundungan yang
berakibat hilangnya nyawa seorang siswa.
 |
Aris Irawan, Guru BK SMP N 16 Krui |
Banyak siswa yang
mengalami perundungan di sekolah, namun tidak dibantu dan ditanggapi dengan baik oleh
guru bimbingan dan konseling (BK). Guru BK juga harus ditingkatkan lagi kualitasnya, dan
yang bisa menjadi guru BK haruslah seseorang yang
benar-benar profesional dalam tugasnya.
Saat ini masih banyak
guru BK yang
tidak memiliki latar belakang pendidikan bimbingan dan konseling, dikarenakan masih kurangnya tenaga pengajar disuatu daerah sehingga
guru mata pelajaran lain dijadikan sebagai guru bimbingan dan konseling.
Guru
BK diharapkan mampu melakukan pencegahan atau pelayanan yang bersifat preventif,
dan juga mampu melakukan asessment kebutuhan peserta didik secara mendalam.
Dikarenakan tidak semua siswa mampu dan mau secara terbuka mengungkapkan atau menceritakan masalahnya kepada
guru BK, maka dari itu guru
BK harus bisa melakukan assesment kebutuhan peserta didik sehingga benar-benar mengetahui apa
yang dibutuhkan oleh peserta didiknya.
Kegiatan asessment sangat penting dilakukan oleh
guru BK untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang
dialami oleh peserta didiknya sehingga guru BK bisa memeberikan pelayanan BK kepada peserta didik secara optimal dan tepat sasaran.
Karena sejatinya
guru BK dan konseling tidaklah hanya menangani masalah yang
sudah terjadi pada peserta didiknya, tapi lebih dari itu guru
bk harus bisa melakukan pelayanan bk yang bersifat preventif /
pencegahan. Sehingga kasus-kasus seperti kekerasan dan perundungan tidak lagi terjadi diantara peserta didik.
Penulis: Aris Irawan, Guru BK SMP N 16 Krui