Konsep Dasar Komunikasi Interpersonal (Pengertian,Tujuan, Prinsip Aspek, Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal)

Konsep Dasar Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dibawa sejak lahir dan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi berkomunikasi harus kita pelajari dan dilatih. Komunikasi suatu pesan yang disampaikan dengan jelas agar dapat direspon dengan baik oleh komunikan.

1. Pengertian Komunikasi Interpesonal

Setiap manusia melakukan komunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Komunikasi adalah peristiwa sosial-peristiwa yang terjadi ketika manusia berinterkasi dengan manusia lain. 

Komunikasi Interpersonal

Manusia berkomunikasi sehingga menciptakan saling pengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan, namun disisi lain komunikasi juga dapat menyebabkan perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan kebencian dan menghambat pemikiran. Dua sisi yang berbeda ini tergantung pada masing–masing individu yang melakukan komunikasi.

Ross (dalam Rakhmat 2007:3) mengatakan bahwa komunikasi sebagai ‘a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing pf symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences a meaning or responses similar to that intended by the sourse’ adalah (proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pembagian bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lian untuk mengeluarkan dari pengelamanya sendiri arti atau respon yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber).

Komunikasi merupakan suatu pesan yang disampaikan dengan jelas dan dapat direspon dengan baik oleh komunikan. Menurut Deddy (2005:13) mengatakan bahwa komunikasi sebagai apa yang terjadi bila makna diberikan kepada suatu perilaku.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa, komunikasi interpersonal sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada orang lain baik satu orang mauppun lebih dengan maksud untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain dan lingkungan menuju lebih baik.

2. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Seseorang berkomunikasi dengan orang lain tentu saja mempunyai tujuan tertentu, termasuk di dalamnya komunikasi interpersonal. Menurut Djoko (dalam Nur 2014: 22) ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi interpersonal, antara lain:

  • Menyampaikan informasi. Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tentu saja seseornag memiliki berbagai macam tujuan dan harapan.
  • Berbagi pengalaman. Selain meyampaikan informasi, komunikasi interpersonal juga memiliki tujuan untuk saling membagi pengalaman pribadi kepada orang lain mengenai hal–hal yang menyenangkan maupun hal–hal yang menyedihkan/menyusahkan.
  • Menumbuhkan simpati. Simpati adalah suatu sikap positif yang ditunjukkan oleh seseorang yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam untuk ikut merasakan bagaimana beban derita, musibah, kesedihan, dan kepiluan yang sedang dirasakan oleh orang lain.
  • Melakukan kerja sama. Tujuan komunikasi interpersonal yang lainnya adalah untuk melakukan kerja sama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
  • Menceritakan kekecewaan atau kekesalan. Komunikasi interpersonal juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau kekesalan secara tepat secara tidak langsung akan dapat mengurangi beban pikiran.
  • Menumbuhkan motivasi. Melalui komunikasi interpersonal, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif.

Sedangkan menurut Sugiyo (dalam Febriati 2005:9) mengatakan bahwa tujuan pokok dalam berkomunikasi adalah mempengaruhi orang lain, dan menjadikan diri kita sebagai suatu agen yang dapat mempengaruhi agen yang dapat menentukan atas lingkungan menjadi suatu yang kita kira.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi interpersonal yaitu untuk memahami dan menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Membentuk dan memlihara hubungan yang bermakna dengan orang lain. 

3. Prinsip–prinsip Komunikasi Interpersonal

Manusia adalah makhluk sosial sehingga timbulah ketergantungan manusia satu dengan manusia lain. Akibat dari ketergantungan tersebut maka manusia satu bergantung pada manusia lainnya. 

Akibat dari ketergantungan tersebut maka manusia butuh komunikasi dengan manusia lain, sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi memegang peranan penting. Agar proses komunikasi menjadi efektif maka membutuhkan prinsip–prinsip komunikasi interpersonal.

Menurut Surya (dalam Enjang 2009:118) mengatakan bahwa agar komunikasi interpersonal efektif maka perlu diperhatikan prinsip–prinsip sebagi berikut:

  • Kita tidak mungkin terhindar dari kehidupan tanpa komunikasi
  • Semua komunikasi merujuk pada isi dan hubungan diantara partisipan
  • Komunikasi tergantung pada pertukaran antar partisipan atas dasar kesamaan sistem tanda dan makna
  • Setiap orang berkomunikasi menggunakan rangsangan dan respon berdasarkan sudut pandangnya sendiri
  • Komunikasi interpersonal dapat berangsang timbulnya saling meniru atau saling melengkapi perilaku antara individu yang satu dengan yang lainnya. 

Sedangkan menurut Enjang (2009:79-83) mengatakan bahwa komunikasi bisa berjalan secara lancar dan sesuai dengan yang diharapkan untuk menuju pada efektivitas berkomunikasi, komunikasi interpersonal memiliki prinsip sebagi berikut:

  • Komunikasi interpersonal bersifat relasional
  • Komunikasi interpersonal mengandung maksud tertentu
  • Komunikasi interpersonal bisa dipelajari
  • Komunikasi interpersonal berlangsung terus–menerus
  • Komunikasi interpersonal mempunyai implikasi

Ketika seseorang berbicara dengan orang lain komunikasi tersebut mengandung arti tertentu, orang tersebut mempunyai alasan untuk melakukannya. Komunikasi interpersonal akan berlangsung secara terus menerus yang berbentuk verbal maupun non verbal. Kemudian pesan tersebut akan mengirim dan akan dimaknai orang lain. Perilaku seseorang ketika berkomunikasi mempunyai etika yang akan mempengaruhi komunikasinya

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kefektifan komunikasi interpersonal ditunjang melalui beberapa prinsip, antara lain: kita tidak mungkin terhindar dari kehidupan tanpa komunikasi, semua komunikasi merujuk pada isi dan hubungan diantara partisipan,  komunikasi tergantung pada pertukaran antar partisipan atas dasar kesamaan sistem tanda dan makna, setiap orang berkomunikasi menggunakan rangsangan dan respon berdasarkan sudut pandangnya sendiri, komunikasi interpersonal dapat berangsang timbulnya saling meniru atau saling melengkapi perilaku antara individu yang satu dengan yang lainnya. 

4. Aspek–aspek Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat, dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. 

Terdapat aspek–aspek yang mempengaruhi komunikasi interpersonal menurut Laswell (dalam Ermawati 2011:35), seperti:

a. Keterbukaan

Keterbukaan adalah adanya kemauan untuk membuka diri, mengatakan tentang dirinya sendiri yang tadinya tetap disembunyikan, jadi harus bersikap jujur pada reaksi dan pada stimulus–stimulus yang datang.

b. Empati 

Empati adalah kemampuan untuk berfikir dan merasakan hal yang dirasakan orang lain. Empati berarti berusaha menempatkan diri pada keadaan orang lain baik secara intelektual maupun emosional. Secara nonverbal mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan:

  1. Keterlibatan aktif dengan seseorang melalui ekpresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai, 
  2. Konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh, dan kedekatan fisik, 
  3. Sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
c. Sikap mendukung 

Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung. Komunikasi yang terbuka dan empati tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung.

d. Sikap positif 

Sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara:

  1. Menyatakan sikap positif,
  2. Secara positif mendorong orang dalam berinteraksi, tidak ada yang lebih menyenangkan dari pada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interkasi atau tidak bereaksi secara menyenagkan terhadap situasi atau suasana interkasi.

e. Kesetaraan 

Dalam setiap situasi barangkali terjadi kesetaraan, salah seseorang mungkin lbih pandai, kaya, tampan atau cantik dari pada yang lain. Tidak ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. 

Terlepas dari kesetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Dalam suatu hubungan interpesonal yang di tandai oleh kesetaran, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dilihat sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain.

Sedangkan menurut Suranto (2011: 22) aspek-aspek komunikasi interpersonal dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis yaitu:

  1. Munculnya umpan segera (instant feedback). Artinya penerima pesan dapat dengan segera memberi tanggapan atas pesan-pesan yang kita sampaikan
  2. Keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatannya, dalam arti ketika kita melakukan tindak komunikasi dengan orang lain, pesan dapat dilakukan segera. Aspek kecepatan ini akan bermakna kalau waktu menjadi persoalan yang esensial
  3. Memberi kesempatan kepada pengirim pesan mengendalikan situasi, dalam arti sender dapat melihat keadaan penerima pesan pada saat berlangsungnya tindak komunikasi tersebut.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa aspek–aspek komunikasi interpersonal adalah keterbukaan untuk membuka diri, bersikap jujur mengungkapkan diri apa adanya atau sesuai dengan fakta, empati merasakan hal yang dirasakan orang lain. keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatannya, dalam arti ketika kita melakukan tindak komunikasi dengan orang lain, pesan dapat dilakukan segera. 

5. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi melalui media massa. 

Dalam komunikasi interpersonal ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal. Menurut Rakhmat (2007:129) mengatakan bahwa pola-pola komunikasi interpersonal mempunyai efek yang berlainan pada hubungan interpersonal. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:

  1. Percaya
  2. Sikap Sportif
  3. Sikap Terbuka. 

Sedangkan menurut Judy C. Pearson (dalam Ermawati, 2011:21) faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal yaitu:

  1. Komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self), artinya bahwa segala bentuk proses penafsiran pesan maupun penilaian mengenai orang lain, berangkat dari diri sendiri.
  2. Komunikasi interpersonal bersifat transaksional, terlihat dari kenyataan bahwa komunikasi interpersonal bersifat dinamis, merupakan pertukuran pesan secara timbal balik dan berkelanjutan.
  3. komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan kata lain, komunikasi interpersonal lebih efektif manakala antara pihak-pihak yang berkomunikasi itu saling tatap muka.
  4. Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah maupun diulang. Artinya, ketika seseorang sudah terlanjur mengucapkan sesuatu kepada orang lain, maka ucapan itu sudah tidak dapat diubah atau diulang, karena sudah terlanjur diterima oleh komunikan. 

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal yaitu percaya, sikap sportif, dan terbuka. Sedangkan Komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self), Komunikasi interpersonal bersifat transaksional, komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak–pihak yang berkomunikasi, Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah maupun diulang.

Referensi: 
Deddy, Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Enjang. 2009. Komunikasi konseling. Bandung: Nuansa
Ermawati, Erli. Indriyati. 2011. Hubungan antara konsep diri dengan perilaku Konsumtif pada remaja di SMP N 1 Piyungan. Vol2. No 1
Febriati, Anggi Annisa. 2014. Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Guru Dan Siswa Dalam Mencegah Kenakalan Siswa Di Sma Negeri 1 Kota Bontang. eJournal Ilmu Komunikasi: volume 2 No 4 Diakses pada tanggal 20 Maret 2017
Nur Ghufron, M. Risnawira S, Rini.  2014. Teori–Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar – Ruzz Media
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suranto. AW. 2011. Komunikasi interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon