Artikel Nasionalisme Di Kalangan Pemuda Indonesia Saat Ini

Tags

Berikut ini kami sajikan sebuah artikel yang membahas tentang Nasionalisme Di Kalangan Pemuda Indonesia Saat Ini. Untuk lebih jelasnya mari simak ulasan berikut ini:

NASIONALISME DI KALANGAN PEMUDA INDONESIA SAAT INI

Hendri Setiawan

Mahasiswa Program Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Metro

E-mail: Hendrisetiawan005@gmail.com
Abstrak

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Penyebab semakin memudarnya sikap Nasionalisme di kalangan pemuda dikarenakan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti kekecewaan pemuda terhadap kinerja pemerintah, dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal seperti arus globalisasi yang membawa pengaruh negatif. Sedangkan untuk menumbuhkan kembali sikap Nasionalisme di kalangan pemuda dibutuhkan peran keluarga, peran pendidikan, serta peran dari pemerintah. 


Pemuda Indonesia dalam sejarahnya cukup memainkan perannya dalam mendesain setiap peristiwa besar perubahan bangsa ini, bahkan sekaligus menjadi aktor utama dalam peristiwa perubahan tersebut. Dalam hal ini bisa katakan bahwa pemuda telah memiliki daya yang tinggi dalam menerjemahkan semangat zamannya masing-masing. Namun di sisi lain, kenyataan memilukan yang juga sering mengemuka di setiap panggung sejarah perubahan adalah bahwa kaum muda seperti kurang memiliki energi untuk mengarahkan perubahan serta kurang memiliki kesiapan kompetensi untuk mengisi perubahan tersebut.


Kata Kunci: Nasionalisme, Pemuda, Indonesia

PENDAHULUAN

Sehubungan dengan globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi telah mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik secara politik, ekonomi, maupun sosial, masalah Nasionalisme tidak lagi dapat dilihat sebagai masalah sederhana yang dapat dilihat dari satu perspektif saja. Dalam dunia yang oleh sebagian orang disifatkan sebagai dunia yang semakin borderless, banyak pengamat yang mulai mempertanyakan kembali pengertian negara beserta aspek-aspeknya. 



Artikel Nasionalisme Di Kalangan Pemuda Indonesia Saat Ini

Masalah pembangunan Nasionalisme di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat, maka perlu dimulai upaya-upaya untuk kembali mengangkat tema tentang pembangunan Nasionalisme. Apalagi di sisi lain, pembahasan atau diskusi tentang Nasionalisme di Indonesia justru kurang berkembang atau mungkin memang kurang dikembangkan.

Berhubungan dengan Nasionalisme, refleksi kisah perjuangan telah terbukti betapa tinginya semangat perjuangan Bangsa Indonesia untuk mengusir dan melawan penjajah sejak awal penjajahan Belanda sampai dengan tercapai Kemerdekaan RI. Adalah sebuah kewajiban yang Universal, dimana generasi yang lebih tua agar mewariskan tidak hanya pengetahuan tentang tonggak sejarah atas kejadian yang terjadi di masa lalu namun juga terutama tentang semangat Nasionalisme yang berpengaruh atas perjalanan hidup dalam berbangsa dan bernegara. Karena dengan demikian akan tercipta suatu hubungan emosional secara timbal-balik diantaranya dalam kaitan semangat Nasionalisme. Hal ini menjadi sebuah  tuntutan yang layak, agar generasi muda dapat menghargai jasa-jasa Pejuang dan Pahlawannya sehingga mereka menempatkan para Pejuang dan Pahlawan yang terhormat. 


METODE KAJIAN


Untuk  menjawab permasalahan yang dikemukakan di dalam penulisan artikel ini, digunakan pendekatan secara normatif yaitu suatu pendekatan yang menelaah kaidah-kaidah, norma-norma, aturan-aturan yang berhubungan masalah yang akan dikaji oleh penulis. Pendekatan tersebut untuk mrngumpulkan berbagai macam peraturan perundang-undangan, teori-teori, dan literatur-literatur yang erat hubungan dengan masalah yang akan dikaji.


Kajian yang dilakukan ialah studi kepustakaan kajian yang secara deskripsi analisis yng bertujuan untuk dapat menjelaskan tentang Nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia era sekarang


Mengenai studi kepustakaan koentjoaraningrat (1983:83) menyatakan sebagai berikut:


Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang terdapat di dalam ruang perpustakaan, misal koran, majalah-majalah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan penilitian.


Dengan teknik kepustakaan, peneliti berusaha mempelajari dan menelaah buku-buku untuk memperoleh data dan informasi berupa teori-teori atau argument yang dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.


PEMBAHASAN


Nasionalisme telah mengilhami pemuda, hingga mereka mampu menjadi pilar penting dan berada pada garda terdepan dalam merintis perjuangan kemerdekan bangsa Indonesia. Menarik untuk mempertanyakan bagaimana pula dengan semangat nasionalisme dan kepeloporan pemuda hari ini. Pertanyaan ini acap kali muncul di tengah keprihatinan berbagai kalangan yang mengkhawatirkan semakin lemahnya eksistensi dan posisi politik pemuda masa kini, terutama dalam mengemban misi kebangsaan. 


Nasionalisme merupakan suatu kehendak untuk bersatu sebagai bangsa. Kehendak ini tumbuh karena didorong kesadaran akan adanya riwayat atau pengalaman hidup yang sama dan dijalani bersama. (http://zaidbio.blogspot.co.id/2012/12/nasionalisme-pemuda.html)


Peristiwa kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian kita peringati sebagai Sumpah Pemuda adalah manifestasi tumbuhnya kesadaran nasional (Nasionalisme) dalam perjuangan menghadapi kolonialisme dan imperialisme Belanda waktu itu. 


Langkah ini menjadi semacam titik balik dari pola perlawanan sebelumnya yang lebih bersifat lokal. Tidak bisa dipungkiri bahwa tumbuhnya kesadaran tersebut secara nasional tidak bisa dilepaskan dari kontribusi pemuda pada masa tersebut dengan idealisme dan paradigma barunya. (Aman. 2009:20)

Demikianlah seterusnya, sejarah panjang bangsa ini mencatat konstribusi yang diberikan kaum muda di setiap persimpangan sejarah. Hingga wajar jika banyak pengamat sejarah yang menyatakan bahwa sejarah suatu bangsa sesungguhnya adalah sejarah kaum muda. Pemuda hadir pada titik persimpangan sejarah dan memberi arah bagi perjalanan bangsa ini. Sekadar menjadi catatan, perjuangan kaum muda di panggung sejarah juga terjadi di hampir seluruh belahan dunia.


Sejarah mereka adalah sejarah perlawanan dan pembelaan. Seperti ada benang merah bahwa gerakan pemuda biasanya lahir dari kondisi yang dihadapi masyarakat yang sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita negara dan harapan masyarakatnya. Mereka merespons berbagai situasi dan kondisi tersebut atas dasar kesadaran moral, tanggung jawab intelektual, pengabdian sosial, dan kepedulian politik. Tidak jarang pula ditemukan bahwa situasi global sering menjadi faktor yang memicu dan mematangkan kekuatan aksi mereka.


Penyebab Semakin Memudarnya Sikap Nasionalisme di Kalangan Pemuda Faktor internal antara lain: pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda, sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. 


Terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan uang negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat negara membuat para pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme, sehingga para pemuda meniru sikap tersebut. Para pemuda merupakan peniru yang baik terhadap lingkungan sekitarnya.

Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi di kalangan pemuda dan hilangnya optimisme, sehingga yang ada hanya sifat malas, egois dan, emosional. Tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.


(https://annayustinaa.wordpress.com/2013/04/22/sikap-nasionalisme-pemuda-yang-semakin-memudar)

Zaman mungkin boleh berubah, semangat zaman yang menyertainya pun mungkin saja berbeda. Tetapi sekali lagi, akan selalu ada cahaya di ujung lorong yang gelap jika tetap ada sekelompok pemuda di setiap zaman yang tidak kehilangan sensitivitas dan kepeduliannya. Dua hal ini merupakan substansi dari nasionalisme yang dapat dipakai sebagai syarat minimal guna menakar nasionalisme kaum muda di setiap zaman.


Dalam catatan sejarah, peran serta pemuda selalu hadir dalam setiap fase-fase perjuangan. Pada saat kebangkitan nasionalisme Indonesia misalnya, muncul gerakan Boedi Oetomo tahun 1908. Meskipun gerakan ini hanya mencakup masyarakat Jawa saja, namun gebrakannya tetap menjadi inspirasi bagi tumbuhnya rasa kebangsaan. 


Dalam gerakan ini, sejumlah mahasiswa kedokteran Stovia, Jakarta, yang sudah muak terhadap para penjajah, bangkit membentuk organisasi yang membela kaum papa, dengan memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat yang hidupnya menderita.

Pada tahun 1928, sekali lagi pelajar-pelajar Indonesia yang tengah menimba ilmu di dalam maupun luar negeri seperti Soepomo, Hatta, Sutan Syahrir dan Soekarno terus aktif menyuarakan tuntutan kemerdekaan bagi negerinya, lewat organisasi-organisasi yang tumbuh di awal abad 20. Karena gerakannya itu, mereka menjadi penghuni langganan penjara-penjara pemerintah kolonial.


Demikian pula pada saat berjuang merebut kemerdekaan, peran nyata para pemuda pelajar dan mahasiswa sungguh luar biasa keberaniannya. Sehingga Indonesia mencapai pintu gerbang kemerdekaan. Sebuah momentum yang sangat dicita-citakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Bahkan setelah merdeka, Indonesia sekali lagi dihadapkan pada sebuah konflik para elit yang cenderung memecah belah kesatuan nasional, tahun 1966. 


Pada saat yang genting seperti ini, kembali pemuda pelajar dan mahasiswa turun ke jalan menuntut TNI bertindak tegas terhadap anasir-anasir yang merusak tatanan kehidupan bernegara. Sehingga terjadilah pengalihan pemerintahan dari Orde Lama ke Orde Baru.

Generasi muda sekarang hidup dalam kondisi yang kondusif, aman dan tidak ada peperangan lagi. Karena itulah generasi muda sekarang umumnya hanya santai-santai menikmati hidup, dengan berbagai fasilitas yang sudah tersedia. Demikian pula dalam bidang pendidikan, kesempatannya sangat besar dan terbuka lebar. meskipun tidak semuanya memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh, bahkan sedikit sekali. Akibatnya fasilitas dan kesempatan yang disediakan dengan baik itu jadi mubazir.


Ada juga generasi muda yang masih gemar tawuran dengan sesama. Pemuda dengan pemuda, pelajar dengan pelajar, mahasiswa dengan mahasiswa atau kombinasi antar ketiganya. Mahasiswa dengan masyarakat, pelajar dengan mahasiswa dan seterusnya. 


Tindakan ini bukan saja membahayakan keselamatan umum, tapi juga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa, pembelah rasa kebangsaan. Inilah potret buram generasi muda Indonesia masa kini yang terus terjadi hingga sekarang. Namun demikian, kita tahu, tidak semuanya buram seperti itu, masih ada sebagian generasi muda Indonesia yang benar-benar cemerlang. 

Mereka adalah orang-orang yang pandai memanfaatkan dengan baik fasilitas dan kesempatan yang dimilikinya. Sehingga tumbuh menjadi pemuda yang berprestasi. Merekalah pemuda Indonesia yang mampu bicara di pentas dunia, baik dalam bidang olah raga, kesenian dan bahkan dalam bidang ilmu pengetahuan. Mereka layak disebut sebagai patriot bangsa masa kini, yang kerap mengharumkan nama bangsa di dunia internasional.


Disamping itu, ada juga generasi muda Indonesia yang berprestasi dalam berbagai bidang, namun sepi dari perhatian publik. Mereka adalah pelajar-pelajar yang aktif di organisasi-organisasi sekolah, PMR, Pramuka, Paskibra dan sejumlah kegiatan lainnya. Mereka juga patut dicatat sebagai patriot-patriot bangsa yang mampu mengisi kemerdekaan dengan karya nyata yang positif guna kemakmuran bersama. 


Jadi, setiap pemuda, pelajar dan mahasiswa dengan segala kelebihan dan keistimewaannya sangat diharapkan dapat mewujudkan cita-cita nasional menuju bangsa yang bermartabat dan berdaulat. Tentunya pemuda yang dimaksud adalah mereka-mereka yang mempunyai jiwa Nasionalisme didukung dengan komitmen moral dan karya nyata.

Semangat sumpah pemuda yang pernah dideklarasikan oleh pemuda masa lalu mestinya bisa kembali diterapkan sekarang ini. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa masalah pembangunan dan kedaulatan Indonesia tidak terlepas dari campur tangan para pemudanya. Karena itu sosok pemuda diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan karakter bangsa dan negara, tidak jauh dari sosok para pemuda pendahulunya. Hanya saja konteks peran aktif itu mungkin bisa menjadi berbeda dan lebih beragam di zaman sekarang. (Andika.blogspot.co.id/2008/10/Nasionalisme-kaum-muda-saat-ini.html)


KESIMPULAN


Rasa Nasionalisme di Indonesia telah ada dari jaman perjuangan melawan para penjajah hanya tahun demi tahun mengalami penipisan karena adanya banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya faktor perekonomian yang mana menimbulkan banyak masalah pengangguran, kemiskinan dan lain-lain. Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk ulang agar tidak hilang ditelan masa. Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme Pancasila yang mana dalam Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara Indonesia sendiri tapi juga menghormati negara dan bangsa lainnya.


Penguatan semangat Nasionalisme dalam konteks globalisasi saat ini harus lebih dititikberatkan pada elemen-elemen strategis dalam percaturan global. Nasionalisme diprediksikan akan lenyap sejalan dengan semakin sebuah negara menjadi modern. Tantangan bagi Nasionalisme Indonesia ke depan adalah bagaimana kita mewujudkan sebuah negara kebangsaan yang bersifat liberal-demokratis dimana hak-hak dasar setiap warga negara diakui, dihormati, dan dijamin, dimana hukum ditegakkan secara pasti dan adil, di mana negara mewujudkan kesejahteraan umum, dan sebagainya.


NILAI MORAL


Setiap perubahan perlu energi besar yang lahir daari jiwa yang senantiasa menggelora khas anak muda, cerminan dari hati yang bersih serta nurani yang senantiasa berkobar. Jadi bukan munculnya generasi nongkrong yang jadi persoalan. Namun, intinya adalah ketika sensitivitas krisis dari generasi muda terus melemah serta kepeduliannya terhadap persoalan-persoalan besar telah terkikis, maka tunggulah saat dimana pemuda akan semakin menepi dan terpinggirkan dari panggung sejarah peradaban.


Di situlah letak tantangan yang harus dihadapi oleh kaum muda saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan, baik di tingkat lokal seperti korupsi, kemiskinan, pengangguran, kemandirian dan lain-lain maupun di tingkat global seperti isu-isu lingkungan hidup, pemanasan global, terorisme, dan sebagainya. Itu semua tentu saja tidak bisa bernostalgia dan beromantisan mengenang masa yang telah berlalu. 


DAFTAR PUSTAKA


Aman. 2009. Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta

https://annayustinaa.wordpress.com/2013/04/22/sikap-Nasionalisme-pemuda-yang-semakin-memudar. diakses pada tanggal 29 November 2015
http://zaidbio.blogspot.co.id/2012/12/Nasionalisme-Pemuda.html. Diakses pada tanggal 29 November 2015
Andika.blogspot.co.id/2008/10/Nasionalisme-kaum-muda-saatini.html. Diakses pada tanggal 07 November 2015
Koentjaraningrat.1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat.Jakarta:Gramedia

Demikianlah ulasan dari Artikel Nasional dikalangan pemuda indonesia saat ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon