HALO sabahat-sahabat irvan, bagaimana kabarnya? tentunya hari ini sangat baik bukan. pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sebuah makalah tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang pastinya akan kamu temukan saat di awal-awal perkuliahan. Oke langsung saja simak ulasannya makalah berikut yang berjudul Manusia dan Cinta Kasih.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TUGAS KELOMPOK
ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang diampu oleh Dra, Elis Setiawati, M.Pd.
Disusun oleh :
NO NAMA NPM
1 YENI PURWANINGSIH 13220040
2 EVI ERNA SARI 13220034
3 HENDRI SETIAWAN 13220005
KELOMPOK : IV (empat)
PRODY : PENDIDIKAN SEJARAH
SEMESTER : II (dua)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimuka bumi
ini Tuhan menciptakan berbagai macam makhluk hidup salah satunya adalah
manusia. Manusia sebagai salah satu ciptaan tuhan yang maha esa. Manusia
ditugaskan sebagai pemimpin untuk mengatur isi muka bumi ini. Manusia diberikan
oleh tuhan akal pikiran, perasaan yang tidak di miliki makhluk hidup lainnya.
Manusia terdiri dari berbagai macam organ salah satunya hati.
Hati
merupakan organ manusia yang berhubungan langsung dengan perasaan- perasaan itu adalah yang tidak berwujud namum
dapat dirasakan perasaan itu ada seneng, sedih, dan marah bahkan sangat
berkaitan dengan cinta dan kasih. Bagi manusia hati lebih nyata dibandingkan
apa yang dipikirkan, hati lebih bisa menjawab semuanya dengan kata lain “hati
tidak pernah bohong”
Cinta
merupakan hal yang sangat menarik dalam hidup seseorang. Namun sekarang bagi
manusia pada umumnya masih bingung apa arti cinta itu sendiri. Dari jaman dulu
sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi
secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk
diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia
yang cukup fundamental.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian cinta kasih ?
2. Apakah
pengertian kasih sayang ?
3. Apakah kemesraan
itu ?
4. Apakah pemujaan
itu ?
5. Bagimanakah
hubungan manusia dengan cinta kasih ?
C.
Tujuan Makalah
1. Untuk
mengetahui pengertian cinta kasih
2. Untuk
mengetahui pengertian kasih sayang
3. Untuk
mengetahui apakah kemesraan itu
4. Untuk
mengetahui apakah pemujaan itu
5. Untuk
mengetahui bagimanakah hubungan manusia dengan cinta kasih
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
CINTA KASIH
Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau
cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan
kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa
cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir
sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung
pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan
untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata
lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara
nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama
member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsur-unsur dasar tertentu,
yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih
sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal /
Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan
dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan
akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan
keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
B. PENGERTIAN KASIH SAYANG
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta
yaitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduannya merupakan
suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan
dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang
dalam kehidupan keluarga.
Menurut Erich Fromm (1983 : 54)
dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta
yang dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Cinta
terhadap Allah
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan
tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan
semua bentuk cinta yang lain.
2. Cinta Diri
Sendiri
Secara alami
manusia mencintai dirinya sendiri (self
love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan
dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun
apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri,
sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik.
3. Cinta Er*t1s
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual
(sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias
memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu
tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta er*tis jika didasari
dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan
keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak
didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang
ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir
dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke
tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan
badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
4. Cinta
Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang
paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri.
Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara
anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang
ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5. Cinta Sesama
Manusia (Persaudaraan)
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan itu
merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada
sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui,
mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang
ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang
mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak
dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan sudah merupakan
suatu kewajiban.
C. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :
- Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
- Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bila sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
- Kemesraan Manusia Usia Lanjut, kemesraan juga dapat diteruskan dalam masa manusia usia lanjut (manula). Pandangan lama mengatakan, bahwa kalau manusia sudah usia lanjut, sudah menjadi kakek dan nenek tidak pantas lagi untuk bermesraan. Kemesraan bagi manula dapat diwujudkan dalam makan, duduk, jalan-jalan, menonton televisi atau membaca kora bersama-sama.
D. PEMUJAAN
Pemujaan
berasal dari kata puja. Menurut kamus umum bahasa indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, kata puja bearti penghormatan atau memuja dewa-dewa atau
berhala. Dalam perkembangannya pujaan dapat ditujukan kepada orang yang
dicintai, pahlawan yang diagungkan dan Tuhan Yang Mahaesa. Dalam pujaan
terkandung pengertian bukan sekedar dipuja, tetapi juga disucikan.
Pujaan terhadap orang yang dicintainya diwujudkan dalam personafikasi dan kata-kata yang indah, misalnya diibaratkan sebagai bunga mawar merah atau melati putih.Selain dengan pujaan hati, pujaan juga diberikan kepada para pahlawan. Begitu dalamnya pemujaan terhadap pahlawan, terutama pahlawan yang gagah berani dan gugur untuk nusa dan bangsanya, sehingga ia diabdikan dalam buku sejarah ataupun lagu.
Pemujaan kepada tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makan kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu terjadi karena Tuhan pencipta alam semesta. Seperti dalam Surat Al-Furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian massa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia Maha Pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka, Sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Pujaan terhadap orang yang dicintainya diwujudkan dalam personafikasi dan kata-kata yang indah, misalnya diibaratkan sebagai bunga mawar merah atau melati putih.Selain dengan pujaan hati, pujaan juga diberikan kepada para pahlawan. Begitu dalamnya pemujaan terhadap pahlawan, terutama pahlawan yang gagah berani dan gugur untuk nusa dan bangsanya, sehingga ia diabdikan dalam buku sejarah ataupun lagu.
Pemujaan kepada tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makan kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu terjadi karena Tuhan pencipta alam semesta. Seperti dalam Surat Al-Furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian massa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia Maha Pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka, Sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
a. Cara pemujaan
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara
pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Sembah yang di
rumah, di masjid, di gereja, di pura, di candi bahkan di tempat-tempat yang
dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang
dianggap Tuhan.
Di alam semesta ini tidak ada seorang pun yang
membantah bahwa Tuhan itu pencipta segala-galanya. Bahwa Tuhan Maha Penguasa,
Tuhan Maha Tahu, Tuhan Maha Menentukan, Tuhan Maha Bijak, Tuhan Maha Kasih dan
masih banyak maha lagi sifat Tuhan, tidak ada yang menyangkal.
b. Tempat Pemujaan
Masjid, Gereja, Candi, Pura dan lain-lain lagi adalah
tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhannya atau yang dianggap Tuhan. Di
tempat-tempat itu dianggap Tuhan “berada”.
Karena itu orang Islam menamakan masjid “rumah Allah”,
maka wajarlah tempat-tempat itu dibuat sebagus mungkin, sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Dan karena tempat itu dianggap suci, maka tidaklah pantas dan
tidak wajar bila tempat-tempat itu dipergunakan untuk segala keperluan, kecuali
keperluan untuk membesarkan nama Tuhan.
Hal ini merupakan bukti akan kemaksimalan bangsa
Indonesia pada waktu itu akan cintanya kepada “Tuhannya”. Banyak pemeluk agama
yang berusaha membangun tempat pemujaan sebesar dan sebagus mungkin.
c. Berbagai Seni
Sebagai Manifestasi Pemujaan
Seperti dikemukakan di depan cinta menimbulkan daya
kreatifitas antara lain ialah mencipta. Dalam seni pahat banyak kita jumpai
arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa atau sesuatu yang dipujanya. Sudah tentu
tinggi rendahnya hasil seni itu bergantung kepada kemampuan penciptanya.
Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan nama
Tuhan atau yang dianggap “tuhan”. Misalnya tari Sanghyang Dedari dan tari
Sanghyang Jaran di Bali adalah tarian bersifat keagamaan. Tari itu hanya
ditarikan pada upacara agama dan tidak boleh ditonton oleh para turis,
penontonnya sangat terbatas. Lagi pula tarian itu ditarikan pada dini hari
tidak sembarang waktu.
E. MANUSIA DAN CINTA KASIH
Hidup tanpa cinta itu kosong. Cinta amat penting dalam kehidupan manusia. Belumlah sempurna hidup seseorang jika dalam hidupnya tidak pernah dihampiri perasaan cinta. Karena manusia didunia tidak hanya seorang diri, melainkan selalu melibatkan pihak lain, dengan istilah cinta tersebut haruslah diartikan, baik mencintai maupun dicintai.
Menurut Prof. Dr. Louis Leahy S.J, pada hakikatnya cintalah yang terdapat pada asal mula dari hidup, sekurang-kurang rasa cinta akan diri sendiri. (Louis Leahy : 1984).
Dalam diri setiap manusia terdapat dua sumber kekuatan yang menggerakkan nya untuk berbuat termasuk untuk mencintai atau dicintai. Dua sumber kekuatan itu adalah akal dan budi di satu pihak, dan nafsu dipihak lain. Jadi, perasaan cinta dapat dipengaruhi oleh dua sumber, yaitu perasaan cinta yang digerakkan oleh akal budi dan perasaan cinta yang digerakkan oleh nafsu. Yang pertama disebut cinta sejati (cinta tanpa pamrih), sedangkan yang kedua disebut cinta nafsu (cinta pamrih). Oleh Prof. Dr. Louis Leahy S.J, menyatakan bahwa cinta tanpa berpamrih disebut cinta kebaikan, sedangkan cinta pamrih disebut cinta utilitaris atau yang bermanfaat, artinya, yang mengindahkan kepentingan diri sendiri.
Cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta kemanusiaan yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap manusia, bukan dorongan suatu kepentingan melainkan atas dasar kesadaran bahwa hakikatnya manusia itu satu. Cinta kasih itu meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama dan sebagainya dan tidak mengenal batas waktu. Cinta kasih bersifat abadi, karena ia tidak bergantung kepada sesuatu yang ada dan melekat pada sesuatu yang dicintai. Cinta kasih keberadaannya bukan disebabkan oleh unsur-unsur yang bersifat internal, yang berkembang didalam diri kita masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan
dari Cinta kasih dan sayang. Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu
keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta
yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
Cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, tapi
antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah
kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan,
apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan
yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
B.
SARAN
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis
juga mengharapkan kritik dan saran guna
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad
Mustofa. Ilmu budaya dasar : CV
Pustaka Setia, Bandung.
1998.
Suryadi, M.P 1985. Ilmu
Budaya Dasar. Buku Materi Pokok. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Mastopo, M. Habib. Manusia dan budaya kumpulan
Esay: Usaha
Nasional, Surabaya. 1990.
Demikianlah ulasan dari sebuah contoh makalah IAD yang berjudul cinta kasih manusia. Apabila ada yang kurang jelas silahan tinggalkan pertanyaan kamu di bawah ini.
Kamu juga bisa langsung mendowload makalah ini pada kalimat Download!!!
Salam Sukses!!!