Timbal Balik Perbuatan Manusia Dengan Manusia, Alam, dan Yang Maha Esa

Tags

Dalam sebuah kisah pasti memang ada yang namanya pertemuan dan ada juga perpisahan.

Seperti halnya dalam kehidupan manusia, dimana seorang anak yang lahir ke dunia dan kemudia tumbuh menjadi dewasa dan akhirnya menjadi tua lalu meninggal dunia. 

Lalu masuklah lagi ke alam kubur sampai pada akhirnya berjumpa di hari kiamat.

Begitulah alur kehidupan..

Apa yang kita bawa nantinya hanya amal kebaikan kita, tentu saudara-saudara semua sudah mengerti apa yang dimaksud ini bukan?

Jika saja kita tanyakan kepada semua manusia yang ada di bumi ini pasti mereka akan mengetahui hal yang sudah diuraikan diatas.

Namun, mengapa masih saja banyak orang-orang yang melakukan kejahatan atau berbuat yang tidak baik sehingga menyebabkan kerugian baik dari orang lain maupun diri sendiri.

Melihat problematika saat ini dimana di Indonesia saja masih banyak tindakan kriminal yang masih saja terlihat di berita-berita televisi ataupun sempat kita lihat di depan mata kita terpikir bahwa apakah mereka ini tidak sadar dengan apa yang telah di perbuatnya?


sumber: pixabay
Bukankah setiap perbuatan yang kita lakukan akan mendapatkan balasannya baik di dunia maupun kelak di akhirat?

Kita sebagai manusia tentu tidak ada salahnya jika membahas hal ini.

Karena hal ini merupakan sebuah pendidikan bagi setiap manusia yang seyogyanya mampu menjaga lingkungan di sekitarnya, agar tetap indah dan dapat di nikmati generasi seterusnya.

Banyak argument yang mengatakan tindakan-tindakan manusia yang melenceng dari norma ini karena sebab keserakahan dan keegoisan diri sendiri. Ya memang manusia mempunyai sifat itu, hanya saja tidak habis berpikir, mengapa demikian?

Contoh kecil dari orang yang melakukan kejahatan terhadap lingkungan (alam) adalah manusia yang membuang sampah sembarangan. 

Hal ini juga banyak menjadi ide kreatif para youtuber indonesia untuk melakukan ekperimen sosial dimana biasanya mereka melakukan tindakan buang sampah lalu melihat bagaimana respon orang-orang disekitarnya, ada yang beberapa merespon dengan nada menasehati dan adapula yang membiarkan saja.

itu masih kasus yang kecil dengan sudut pandang dari orang yang bukan melakukan tindak peyimpangan. 

Bagaimana jika dari sudut pandang pelakunya?

Jika para youtuber itu hanya melakukan perbuatan yang disengaja dan direncanaka untuk melihat respon sekelilingnya.

Namun jika orang tersebut bukan youtuber? Mereka adalah orang biasa layaknya manusia yang sama sama makan nasi.

Apakah mereka tidak sadar dengan hal yang dilakukan?
Apakah mereka sudah terbelenggu dengan urusan pribadi sehingga tidak melihat dampak dari perbuatannya?
Apakah mereka ini tidak mempunyai keluarga?

Manusia memang manusia.
Manusia tempatnya salah, dan tidak sempurna!

Lalu bukankah manusia diberikan otak dan perasaan sehingga manusia dapat melihat sisi yang baik atau yang buruk?

Banyak hubungan manusia dengan manusia yang kurang baik. Seperti kasus-kasus tindak kriminal di tengah masyarakat seakan menjadi budaya yang tidak bisa luntur. 

Dalam menjaga kedaulatan Negara Republik Indonesia, ada yang namanya Polisi, TNI, KPK, dsb.

Elemen-elemen pemerintahan ini mempunyai tugas untuk membersihkan tindak kejatahan dan menjaga ketenangan dalam negeri kita ini.

sssstt..

Tetapi, dalam beberapa "kejadian" memang masih ada oknum didalam elemen pemerintahan yang masih nakal. Dalam arti nakal adalah masih melakukan tindakan yang melenceng dari tugas pokoknya.

Seperti yang terjadi saat ini, Kasus Korupsi EKTP!

EKTP yang sebagai bukti tanda kependudukan masyarakat indonesia yang bentuknya tidak sebesar layar laptop atau seberat Hp yang sedang Anda gunakan ini masih saja menjadi incaran para manusia disana.

Mengapa begitu teganya orang-orang (oknum) disana sampai melakukan tindak korupsi dana EKTP. Yang sangat diperlukan bagi banyak orang untuk berbagai keperluan..

Dalam beberapa bacaan, menerangkan pembuatan EKTP ini gratis bukan? Namun ya masih ada saja yang membuat masyarakat untuk mengeluarkan anggaran untuk membuat EKTP.

Apakah program banyak duit itu belum cukup untuk membayar jasa orang yang memfoto orang saat pembuatan EKTP?
Apakah besarnya dana EKTP habis ditelan para penguasa negri ini?
Apakah besarnya EKTP itu sampai membuat banyak masyarakat menanti EKTP yang belum jadi juga?

Yaaa.. inilah manusia? Tapi, tidak semua manusia seperti itu... karena masih banyak dan banyak lagi yang melakukan kebaikan walaupun kondisinya tidak bercukupan.

Mereka masih ingat dengan ajaran agama yang selalu mengingatkan kepada manusia untuk berbuat kebaikan, saling berbagi dan tidak melakukan kejahatan.

Bisakah Anda bayangkan jika di bumi ini tidak ada orang yang melakukan kejahtan? 

Mungkin tidak,,

Sebab manusia satu dengan manusia yang lain berbeda karekter.

Ada manusia baik karena ada maunya dan ada manusia yang baik karena dia memang baik.

Namun, yang paling ditakuti adalah manusia bertopeng dan tentu itu banyak!
Mengkhianati diri sendiri demi harta dan menyebabkan aliran kehidupan menjadi berantakan!

Tidak perlu bertanya dimana kesalahan ini berasal, coba sekarang kita sendiri yang intropeksi diri, dekatkan kembali dengan agama, perkuat iman kita kepada tuhan yang maha esa.

Kita pasti tahu bahwa jika individu atau manusia mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan Yang Maha Esa, maka tentunya sang individu tersebut akan mempunyai perilaku yang baik pula baik kepada lingkungan sosial (manusia) maupun dengan alam.

Mohon maaf bila tulisan ini kurang nyaman untuk dibaca! saya hanya mengajak rekan-rekan untuk beropini tentang timbal balik perbuatan yang dilakukan oleh manusia!.

Terima kasih waktunya untuk membaca.

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon