Pilar Pendidikan Karakter
Pilar-pilar karakter dapat diambil dari Asmaul Husna (nama nama terbaik Allah) sebagai representasi spiritualisme Islam yang menjadi sumber nilai-nilai inti moral dengan seting budaya dan agama yang berbeda yang melahirkan karakter-karakter universal yang kompatibel dengan ajaran agama lain seperti Kristen dan Budha.Dari 99 nama-nama Allah, hanya dua puluh sembilan nama yang bisa diadopsi menjadi karakter moral yang kemudian dikelompokkan menjadi sepuluh karakter utama, yaitu:
- Kasih sayang,
- Peduli,
- Pemaaf,
- Damai dan aman,
- Responsif,
- Membela kebenaran,
- Adil,
- Inovatif,
- Cerdas, dan
- Berbakti kepada orang tua.
- Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
- Kemandirian dan tanggungjawab
- Kejujuran/amanah, diplomatis
- Hormat dan santun
- Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama
- Percaya diri dan pekerja keras
- Kepemimpinan dan keadilan
- Baik dan rendah hati
- Toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
Dalam konteks keindonesiaan, karakter kebangsaan harus bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilarnya. Pilar-pilar karakter kebangsaan yang harus dibangun dan menjadi tanggung jawab pendidikan dalam upaya menanamkan semangat kebangsaan dan jati diri bangsa Indonesia bisa dilihat dari nilai-nilai yang terangkum dalam rumusan Pancasila, yaitu;
- Ketuhanan yang maha Esa,
- Kemanusiaan yang adil dan beradap,
- Persatuan Indonesia,
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa. Dari sini akan memunculkan penghambaan sematamata pada Tuhan yang Esa. Kesadaran ini juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar sehingga mampu memakmurkannya.
- Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki potensi.
- Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan
- Liberasi: Pembebasan atas penindasan sesama manusia. Olehnya, tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia.
- Keadilan: Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi proporsional
Demikianlah ulasan dari artikel yang berjudul Pilar-Pilar Pendidikan Karakter. Semoga kita semua menyadari bahwasannya pendidikan sangatlah pentinga bagi kemajuan bangsa indonesia.
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁
EmoticonEmoticon