Bagus Mana, Belajar Autodidak Atau Belajar Dengan Guru?

Tags

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bagaimana kabarnya teman-teman? pastinya sangat baik-baik saja buka.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sebuah ide yang muncul di pagi hari tadi pukul 06.29 WIB (31/10/2017), ide ini berawal saat saya sedang tiduran lalu terfikir dalam sela-sela otak yang mengataan bahwa belajar Autodidak atau belajar bersama guru?

Lalu, karna ingin mencari tahu tentang hal tersebut maka saya putuskan untuk membuat status pesan di BBM(Black Berry Massanger).




Saya menulis "belajar itu enaknya Autodidak atau ada gurunya?"

Lalu beberapa saat kemudian, ada salah satu teman memberikan respon terhadap PM saya.

Namanya Rendra Havid Pranata, Salah satu mahasiswa FKIP Prodi Sejarah Universitas Muhammadiyah Metro yang baru saja menyelesaikan program s1nya.

Dia berkata "Kedua teknik (otodidiak dan guru) tersebut mempunyai keunggulan masing-masing. Sebagian individu juga tidak terbatas oleh satu teknik tertentu".

Saya menjawab, dengan memberi pertanyaan lanjutan "Jadi lebih enak mana mas?",

4 menit kemudian Rendra kembali menjawab, "Bukan bicara mengenai enak satu atau tidaknya, tetapi tergantung bagaimana dan apa yang dipelajari. Dengan adanya guru pun ada keunggulannya, contohnya apabila ada yang kurang di mengerti bisa bertanya kepada guru dan akan menjadi mengerti (tahu). Autodidak sendiripun bila si individu mau dan terus mencoba dengan diandasi kamauan.. pasti akan lebih menguasai apa yang di pelajari dengan percobaannya".

Rendra melanjutkan jawabannya, "tetapi juga bisa dikatakan bila guru lebih banyak ke teori tetapi Autodidak itu langsung praktik".

Saya sendiri menjawa, "Jadi keduanya sebenarnya saling berkesinambungan ya, seperti pendidikan disekolah dan dirumah?"

Rendra kembali menjawab, "Menurut pendapat saya, bukan saling berkesinambungan, tetapi teknik tersebut (Autodidak dan guru) juga bisa dikombinasikan. Perlu digaris bawahi, yaitu tergantung oleh pelakunya sendiri (manusianya).

"Mengenai kurang minat belajar itu beda dengan sulit menangkap materi. Bila kurang mina belajar itu manusianya yang memang harus memerlukan sosok guru untuk mengarahkan. Namun bila sulit menangkap materi itu harus banyak belajar dengan otodiak. Tetapi dengan guru juga tidak kalah penting, disinilah tugas guru masa kini, harus mempunyai kompetensi yang sesuai dengan backgroundnya (sesuai akademik). Harus mempunyai teknik penyampaian materi dan untuk sekarang ini yang saya maksud adalah menggunakan media untuk pembelajaran contohnya PPT, audio visual, dll."

lalu, saya menjawab argumentasi, "lalu, dengan penggunaan media pembelajaran seperti yang dimaksud tersebut, apakah minat si anak (individu) dapat tumbuh lalu bisa belajar Autodidak? apakah harus guru selalu memberi materi mas?"

Rendra kembali menjawab, "Media yang saya maksud adalah media sebagai penunjang dan sebagai perantara materi untuk dapat di pahami. Bukan untuk ke ranah Autodidak.. Awal pembicaraan sudah di batasi, Autodidak dengan menggunakan guru bagus yang mana..."

Percakapan selesai karna saya baru saja lembur semalaman :D
Jawaban dari teman saya ini mungkin belum sepenuhnya menjawab pertanyaan saya, lalu saya membuka lagi beberapa referensi tentang 2 konsep dasar hal tersebut.:

1. Autodidak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "Autodidak" berarti orang yang dapat mempelajari keahlian dengan belajar sendiri".

2. Guru

Guru adalah seseorang yang mempunyai pekerjaan mengajar

Jadi jika kita lihat dari pengertian diatas maka jelas terlihat perbedaannya, Autodidak itu individu yang belajar sendiri, sedangkan guru adalah orang yang memberi materi pelajaran.

Jika kita angka dari tema pembahasan "
Autodidak dan Belajar Dengan Guru, Bagus Mana?




Maka perbincangan saya dengan rendra belum dapat diambil kesimpulan yang pasti, namun ada beberapa hal yang bisa di ambil makna.
  1. Autodidak dilakukan oleh individu yang mempunyai rasa ingin tahu yang lebih tinggi terhadap sesuatu hal
  2. Belajar dengan adanya guru artinya individu dapat memberikan pertanyaan langsung kepada mentor atau guru sehingga dengan cepat menerima jawaban dari pertanyaan yang di ajukan.
Mungkin masih banyak lagi kelebihan dan kekurangan dari 2 konsep diatas tentang Autodidak dan belajar dengan guru. Saya juga ingin sekali kepada teman-teman sekalian untuk bisa memberikan komentarnya agar saya dapat mengetahui tentan 2 konsep ini.

Artikel Terkait

13 Comments

kombinasi belajar otodidak namun bertanya kepada guru lebih baik dari pada harus belajar memilih antara salah satunya.

Iya mas, Sepertinya kombinsasi keduanya malah sangat baik jika dilakukan bebarengan. Jadi malah semakin menambambah keunggalan ke menutupi kelemahan masing-masing :D

Kalau saya sih berguru dulu baru otodidak :D

berguru dulu ya mass,, oke mas terima kasih tanggapannya :D

ko ane suka belajar otodidak...

kenapa itu kak? bisa diberi alasannya gak?

Nice gan jadi saya mengerti dengan jelas...

Iya kak, terima kasih kunjungannya

Belajar dengan guru selalu lebih baik, itu sudah dari dulu dan sudah diakui. Karena dengan bimbingan guru, kemungkinan melakukan salah sedikit, sebab kita akan diberitahu apa saja faktor-faktor yang harus diabaikan atau istilahnya ada kurikulum yang didapat dari pengalaman sebelumnya sang guru. Kalau otodidak seringkali trial and error, walau lebih menantang tapi waktu terbuang untuk percobaan bisa besar sebelum menemukan yang bener. Kalau dengan guru waktu sia-sia tersebut bisa dihilangkan.

Tapi guru juga punya batasan, saat kita sudah selevel dengan guru terpaksa kita harus cari guru lain atau akhirnya ke otodidak juga, karena tidak mudah menemukan guru lebih tinggi, makin tinggi ilmu kita, makin susah cari guru yang memenuhi kualifikasi.

Hanya saja masalahnya jaman ini kadang banyak yang salah memilih guru, kalau sudah seperti ini, maka otodidak lebih baik, daripada tersesat karena gurunya sesat. Di internet, tutorial sesat banyak masalahnya, misalnya di bahasan SEO.

Cuma berbagi pendapat saja.

Suwun.

alhamdulillah ada pencerahan datang, terima kasih mas :)

saya sebelumnya berfikir bila mana invidu yang sedang dalam proses belajar tentang suatu hal tanpa di sanding dengan guru maka akan banyak hal2 yang tidak jelas, maksudnya tujuan awal akan mudah tergoyahkan dengan hal2 lain, sehingga hal yang pertama di tuju akan hilang atau terhambat.

ya walaupun pada akhirnya invidvu tersebut akan mengerti namun dengan waktu yang cukup lama.
berbeda dengan adanya guru seperti yang mas tulis, bahwa akan ada yang mengevaluasi hal2 yang dikerjakan.
sebagai pencari ilmu tentunya kita juga harus menyeimbangkan antara Autodidak dengan guru.
jangan sampai seperti yang mas sampaikan ttg guru sesat. malah kita juga ikut sesat.
apalagi zaman sekarang ini, buth banget sumber referensi untuk melangkah dan memahami materi baru seperti SEO :)

sekali lagi mas pencerahannya.

Mantap gan. Ane yang komen paling bawah.

Kalo menurut aku lebih bagus di kombinasikan keduannya. :)

Terimakasih mas opininya, sangat membantu saya

terima kasih juga kunjungannya :D

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon