Artikel Pengaruh Kebudayaan Hellenis Pada Seni Rupa Maurya

Tags

KEBUDAYAAN HELLENIS PADA SENI RUPA MAURYA

Artikel Pengaruh Kebudayaan Hellenis Pada Seni Rupa Maurya


Hendri Setiawan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Metro

E-Mail: Hendrisetiawan005@Gmail.Com


Abstrak


Dalam sejarah kebudayaan India, setelah zaman Mohenjodharo dan Harappa, berkembanglah kesenian yang pertama kali muncul di Tanah India, yaitu gaya seni Maurya. Gaya seni Maurya dapat dinyatakan sebagai bentuk akulturasi dari berbagai gaya kesenian yang tumbuh di zaman itu, yaitu meneruskan gaya seni Lembah Sungai Sindhu Kuno, ditambah dengan pengaruh gaya seni Persia (achaemenid) yang sebenarnya sangat mengagumi perkembangan seni rupa Hellas (Yunani Kuno). Raja Chandragupta (322-298 SM), dan Bindusara Maurya (297-272 SM) dikenal sebagai orang yang Hellenophile, mereka pencinta kebudayaan Hellas.

Kata kunci: Kebudayaan, Hellenis, Maurya



PENDAHULUAN

Hal penting yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah persinggungan India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisaran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung Alexander the great (Iskandar Zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran Budaya barat ke daerah Timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander The Great tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat saja dan tidak meneruskan penyerangan kearah timur, dan bahkan mereka kembali lagi ke Barat.

Orang-orang India pada masa itu meninggalan seni seperti membuat patung, kuil, namun peninggalan-peninggalan itu tidak ada lagi. Orang-orang ahli mengatakan adanya peninggalan-peninggalan seni tersebut seperti patung, kuil itu banyak dibuat pada masa Kerajaan Magadha terutama Dinasti Maurya, raja Asoka yang mana ukiran serta pahatan-pahatannya berkembang dan mempunyai mutu yang tinggi.

Namun perkembangan itu tidak begitu terang, dikarenakan menurut para ahli bahwa hasil-hasil seni tersebut terbuat dari kayu ataupun bahan bahan yang tidak awet sehingga peninggalan-peninggalan itu tidak berbekas lagi. Selain itu para ahli menemukan hal-hal yang aneh akan hilangnya peninggalan-peninggalan tersebut, namun para ahli tidak berani untuk mengambil kesimpulan.

Dalam dinasti Maurya yang dipakai dalam hasil karyanya bukan hanya menggunakan satu aliran saja melainkan ada dua yaitu yang satu ternyata sangat dipengaruhi oleh oleh seni Hellenis Persia dan satu lagi rupa-rupanya seni India asli (Sari, 1995:71).



METODE KAJIAN

Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan di dalam penulisan artikel ini, digunakan pendekatan secara normatif yaitu suatu pendekatan yang menelaah kaidah-kaidah, norma-norma, aturan-aturan yang berhubungan masalah yang akan dikaji oleh penulis. Pendekatan tersebut untuk mrngumpulkan berbagai macam peraturan perundang-undangan, teori-teori, dan literatur-literatur yang erat hubungan dengan masalah yang akan dikaji.

Kajian yang dilakukan ialah studi kepustakaan kajian yang secara deskripsi analisis yng bertujuan untuk dapat menjelaskan Pengaruh Kebudayaan Hellenis Pada Seni Rupa Maurya.

Mengenai studi kepustakaan Koentjaraningrat (1983:83) menyatakan sebagai berikut:

Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang terdapat di dalam ruang perpustakaan, misal koran, majalah-majalah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan penilitian.

Dengan teknik kepustakaan, peneliti berusaha mempelajari dan menelaah buku-buku untuk memperoleh data dan informasi berupa teori-teori atau argument yang dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.


PEMBAHASAN

Perkembangan seni rupa Maurya sejatinya telah mendahului, perkembangan bentuk kesenian Hellenistic yang dibawa bersama masuknya kekuasaan Alexander The Great ke India bagian utara, beberapa abad kemudian. Kesenian Hellenistic dalam masa sesudah masuknya Alexander the Great sebenarnya melanjutkan saja bentuk anasir kesenian Yunani Kuno yang telah dikenal dalam zaman Maurya. (http://veyranazyha20.blogspot.co.id/2013/01/kebudayaan-helenisme.htm)

Dalam perkembangan seni arca India, gaya seni arca Maurya  merupakan titik pangkal perkembangan seni arca selanjutnya. Pada awalnya  seni arca Maurya dipresentasikan dalam wujud yang serba besar, dan bersifat statis. Setelah mendapat pengaruh anasir seni arca Achaemenid dan Hellas, maka bentuk arca Maurya mengarah kepada bentuk yang halus, lemah lembut, bersifat plastis, ciri-ciri itulah yang kemudian diteruskan oleh bentuk seni arca  India selanjutnya.

Pada dinasti Maurya terutama Raja Asoka, banyak didirikan stupa, sekitar 84.000 buah, berfungsi untuk menyimpan peninggalan-peninggalan keramat Sri Budha dan peninggalan orang keramat yang lain-lainya. Selain juga mendirikan tugu-tugu batu yang ditulisi dengan maklumat-maklumat mengenai agama dan mengenai hal-hal yang berlaku sebagai tanda peringatan. Namun stupa-stupa yang didirikan sudah hampir lenyap, tetapi tugu-tugu Asoka masih ada sekitar 35 buah yang ditemukan orang.

Tugu batu tingginya antara 10-15 m. Batang tugu itu terdiri dari satu batu saja, yang diupam sangat halus. Seni upam ini berasal dari negeri Persia. Di atas batang tugu terdapat pula sebuah batu besar, yang dinamakan kapital. Kapital tersebut terdiri dari tiga bagian. Bagian bawah disebut lonceng yang sebenarnya menyerupai bentuk bunga teratai yang terbalik. Di atas bunga teratai itu terdapat sebuah lempeng batu yang berlaku sebagai alas patung (yaitu untuk bentuk atasnya).

Lempeng batu atau abakus seringkali diukir dengan gambar binatang-binatang, seperti gajah, lembu jantan, kuda, dan singa, yang semuanya mempunyai arti kiasan. Pada tiang-tiang Asoka yang lebih kemudian didirikan patung binatang di atas abakus itu kadang-kadang lebih dari seekor. Seringkali di atas patung atau roda yang mendatar, yang bekasnya masih ada pada sebuah tiang yang termashur, yaitu "Tugu empat dari kapitel".

Gajah diartikan masa hamil ibu sri Buddha, singa berarti melambangkan sri Buddha di masa mudanya yang sangat kuat dan tegap badannya, kuda berarti pengabaian besar, lembu jantan berarti kelahiran. Terdapat juga tulisan yang juga dipakai kala itu. Berdasarkan sumber, tulisan yang dipakai pada masa Asoka ialah tulisan Karoshthi yang berasal dari luar India melalui Persia. Bentuk hurufnya sangat baik sekali dan pada umumnya dipahatkan ke dalam batu.

Pada tahun 326 SM, sebelum melakukan perjalanan kembali, Alexander memerintahkan bala tentaranya untuk mendirikan 12 kuil yang sebagai ungkapan terima kasih kepada dewa-dewa Yunani, kuil-kuil itu dilengkapi dengan arca-arca dewa yang tentunya dibuat menurut gaya seni Hellas.  (http://googleweblight.com/aleksander_agung.htm)

Seni Yunani Hellenis juga membantu membentuk perwujudan pertama sang Budha dalam bentuk manusia danterutama teknik perpatungan Budha di seluruh benua Asia sampai sekarang.

Hasil seni yang dibuat semasa dinasti Maurya terbuat dari kayu ataupun bahan yang tidak awet sehingga peninggalan itu tidak berbekas lagi. Namun disini ditemukan tugu-tugu Asoka masih sekitar 35 buah. Dahulu pada pembuatan tugu batu yaitu menggunakan seni upam. Perkembangan seni upam ini juga masih terjaga sampai sekarang dengan diwariskan terus-menerus oleh pendahulunya.

Jika melihat dari analisa sejarah bahwa bangsa Yunani pernah datang di India pasti mereka pun memiliki permukiman dan halnya mereka membuat dengan arsitektur yang berciri khas Yunani. Dengan demikian akan ada perniruan gaya arsitektur bangunan oleh masyarakat asli India ataupun orang-orang dari bangsa lain yang tinggal juga di India. (http://www.google.co.id/sisa+peninggalan+budaya+hellenis+india.html)


KESIMPULAN

Pada perkembangannya kebudayaan di India melalui dinasti Maurya telah memberi warna tersendiri bagi kebudayaan asli di India, dengan adanya percampuran dari bangsa Yunani. Raja Chandragupta (322—298 SM), dan Bindusara Maurya (297—272 SM) dikenal sebagai orang yang Hellenophile, mereka pencinta kebudayaan Hellas. Dari hal itu maka mendukung perkembangan akulturasi antara kedua budaya dari kedua bangsa.

Banyak pula bangunan karya seni yang sudah dibuat oleh masa kepemimpinan Chandragupta dan Bindusara Maurya. Dan hal itu juga berkembang di masyarakat luas dan menjadi peninggalan masa dinasti Maurya.

Dapatlah dipahami bahwa masuknya anasir kesenian Yunani ke Tanah India dalam masa sesudah kerajaan Maurya adalah akibat dibawa langsung oleh orang-orang Yunani sendiri. Selain mengembangkan pengaruh kekuasaannya, orang-orang Yunani juga pada dasarnya membawa kesenian, terutama seni arca dan reliefnya.


NILAI MORAL

Seperti halnya daerah-daerah yang lain, pasca ekspansi bangsa Barat adalah kemunculan budaya Hellenisme. Yaitu Perpaduan antara dua budaya Timur dan budaya Barat. Sejak masa tersebut semakin terbuka hubungan Barat dengan dunia Timur. Namun pada prosesnya berlangsung dalam jangka waktu cukup lama, hal ini disebabkan adanya unsur-unsur budaya asing yang diserap secara selektif dan ada unsur-unsur budaya yang ditolak sehingga kebudayaan masih mengandung unsur-unsur budaya lokal asli.

Jadi pada hakekatnya bahwa tidak ada kebudayaan yang bersifat tunggal, artinya suatu kebudayaan pasti mendapat warna tersendiri atas masuknya budaya luar, dan ikut mempengaruhi jalannya kebudayaan suatu kelompok. Seperti pada seni rupa Maurya yang dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani. Misal arsitektur bangunan maupun seni lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Andani, Sari. 2013. Kebudayaan Harappa Peradaban India Kuno. (http://sariandani.multiply.com/journal/item/2013/Kebudayaan_Harappa_Peradaban_India_Kuno_). Diakses pada tanggal 22 November 2015.
http://veyranazyha20.blogspot.co.id/2013/01/kebudayaan-helenisme.htm. Diakses pada tanggal 5 Desember 2015
http://googleweblight.com/aleksander_agung.htm. Diakses pada tanggal 6 Deseber 2015
Koentjaraningrat.1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia

Artikel Terkait

6 Comments

Hayya... Serasa baca artikel kuliah bos... Ini dolan-dolan.

Hehe,., Ya gak papa om, bernostalgia kok.
Terima kasih om dolan2nya hehe

mampir sebentar dah . baca baca dulu nih .. selamat malan mas . heheheh keren nih materinya ..

Hehe
Iya om, selamat malam juga .
Terima kasih kunjungannya. Semoga dapat menambah wawasan baru 😀

keren artikelnya,jadi nambah pengetahuan ane

iya mas, terima kasih sudah mampir di blog yang jauh dari kata cukup ini.
Semoga Artikel yang ada di blog ini dapat menambah wawasan ya mas :)

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon