Sikap Konselor Terhadap Daerah Yang Tidak Dijangkau Oleh Teknologi

Pada kali ini kita akan membahas tentang Bagaimana sikap konselor terhadap daerah yang tidak dijangkau oleh teknologi? Yang dimaksud daerah yang tidak dijangkau oleh teknologi adalah daerah yang lokasinya berada di pelosok, terpencil, di daerah perbatasan yang sangat jauh dari teknoligi atau yang kita tahu dengan (SM3T)


sikap konselor terhadap daerah yang tidak dijangkau oleh teknologi


Jawab :

Masih banyak kondisi pendidikan di indonesia yang belom terjangkau akses teknologi, hal ini membuat para guru / konselor harus memliki kekreatifan dalam proses belajar. Inovasi pendidikan harus dilakukan di daerah 3T ( terdepan , terluar, terpencil). Sementara dunia sekarang sedang menuju ke masyarakat informasi yang ditandai dengan munculnya pembelajar seumur hidup. Masyarakat dapat mengakses pengetahuan melalui teknologi informasi dan komunikasi agar tetap dapat mengikuti laju perke mbangan pengetahuan termutakhir (Plomp, Pelgrum & Law, 2008).

Pendidikan yang tepat bagi penduduk pulau terpencil tentunya bukanlah pendidikan formal yang mengikat bagi mereka. Pendidikan yang tepat bagi penduduk pulau terpencil adalah pendidikan yang fleksibel dengan tidak meninggalkan kekhasan dari kekayaan khazanah adat istiadat mereka, sehingga lebih tepat dikatakan sebagai pendidikan alternatif yang ranahnya bisa formal, informal ataupun nonformal. Metode yang diberikan juga metode yang tidak menghilangkan kebiasaan positif mereka yang berasal dari akar rumput dan adiluhung secara turun-temurun. 

Sentuhan yang diberikan dalam pendidikan alternatif yang diberikan bagi masyarakat penduduk pulau terpencil adalah sentuhan yang tulus dan khas karena keikhlasan dalam mendidik masyarakat pulau terpencil adalah hal utama yang harus dimiliki oleh para pendidik yang akan terjun ke sana. 

Sebagai konselor pendidikan, kedalaman membaca kondisi tempat bertugas sangatlah penting, konselor yang bertugas didaerah 3T harus mampu mengembangkan inovasi pendidikan kemudian dihubungkan dengan alam sekitar dengan berbagai variasi, apa lagi dengan daerah yang tak terjangkau dengan teknologi, contohnya konselor memberi layanan informasi tentang mengenal lingkungan yang sehat dengan mengajak peserta didik dalam melihat lingkungan sekitar . peserta didik diberikan contoh lingkungan yang kotor dan yang bersih Kemudian konselor juga berbaur dengan adat yang ada didaerah 3T, jangan sampai berbeda pandangan dengan adat yang berlaku di daerah tersebut. 

Kesimpulannya konselor harus mererapkan pemberian layanan melalui pembelajaran berbasis alam, anak dapat menemukan, memahami dan menerapkan secara langsung proses belajar pada berbagai aspek dalam kehidupan secara nyata. Dengan demikian, anak dapat memaknai bahwa belajar tentang berbagai hal akan memiliki makna dalam kehidupan kini maupun di masa yang akan datang.

Baca juga;
Definisi Kebudayaan Dalam Sosiolig

Artikel Terkait

2 Comments

Ya memang seharusnya konselor bisa menempatkan diri dimanapun berada.

Iya pak, konselor harus siap dimanapun tempatnya

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon