Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah makalah yang berjudul "Sejarah Perkembangan Ilmu Kesehatan Mental" yang dahulu saya gunakan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesanggupan seseorang untuk hidup
rela dan gembira bergantung pada sejauh mana ia menikmati kesehatan mental.
Kesehatan mental yang wajar adalah yang sanggup menikmati hidup ini, rela
kepadanya, menerimanya dan sanggup membentuknya sesuai dengan kehendaknya.
Pemahaman terhadap kesehatan mental
yang wajar memestikan akan pengetahuan tentang konsep dasar kesehatan mental,
seperti yang telah dijelaskan oleh para psikolog, yaitu motivasi (motivation),
pertarungan psikologikal (psychologgical conflict), kerisauan (anciety),
dan cara membela diri.
Motivasi adalah keadaan psikologis
yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia. Dialah kekuatan
yang menggerakkan dan mendorong aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu motivasi primer (biologis) yang mempunyai kaitan
dengan dengan proses organik atau yang timbul dari kekurangan atau kelebihan
pada sesuatu yang berkaitan dengan struktur organik manusia. Kedua,
motivasi sekunder (psikologi) yang jelas tidak ada kaitannya dengan organ-organ
manusia.
Pertarungan psikologis adalah
terdedahnya (tercegahnya) seseorang kepada kekuatan-kekuatan yang sama besarnya
yang mendorongnya kepada berbagai hal dimana ia tidak sanggup memilih salah
satu hal tersebut.
Kerisauan, secara umum, adalah
pengalaman emosional yang tidak menggembirakan yang dialami seseorang ketika
merasa takut atau terancam sesuatu yang tidak dapat ditentukannya dengan jelas.
Biasanya keadaan ini disertai perubahan keadaan fisiologis, seperti cepatnya
debaran jantung, hilang selera makan, rasa sesak nafas, dan lain sebagainya.
Cara membela diri merupakan cara
yang dibuat dan dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar untuk menghindarkan
dirinya menghadapi pergolakan kerisauan yang dihadapi dan kekuatan-kekuatan
yang bertarung dengan nilai-nilai, sikap dan tuntutan masyarakat.
Mempelajari kesehatan pada berbagai ilmu itu pada
prinsipnya bertujuan sebagai berikut:
- Memahami
makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
- Memahami
pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
- Memiliki
kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental
masayarakat.
- Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.
B. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah kesehatan mental.
C. Manfaat
Adapun manfaatnya adalah memberikan informasi kepada pembaca agar mengetahui sejarah perkembangan ilmu kesehatan mentalBACA JUGA:
SEJARAH LAHIRNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DAN LAHIRNYA BK 17 PLUS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Zaman
Prasejarah
Manusia
purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis,
dll.
Zaman
peradaban awal
1. Phytagoras (orang yang pertama
memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
2. Hypocrates (Ia berpendapat penyakit
/ gangguan otak adalah penyebab penyakit mental)
3. Plato (gangguan mental sebagian
gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
Zaman
Renaissesus
Pada
zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan
filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam
dunia tahayul.
Era Pra
Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak
zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu
kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh
roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami
gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk
menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji)
dengan mantra dan kurban.
2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu
aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam.
Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai
penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan
menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat
roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang
dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan
sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi
kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai,
diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun
atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar
rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi
menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Seperti juga psikologi yang mempelajari
hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka
masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam
bentuk pengetahuan yang sederhana.
Beratus-ratus tahun yang lalu orang
menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat
dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam
penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai
besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang
mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu
mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah
salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang
yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal
dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa
adanya teori-teori yang dikemukakan
Masa selanjutnya adalah masa
ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori
mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Dorothea Dix merupakan seorang
pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha
menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang
gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32
rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa
besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula
memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham
Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam
beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya
perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut.
Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima
hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak
lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam
rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers
bisa sembuh.
dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”,
Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam
dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan
program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara
penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit
mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh
keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan: “Perbaikan
dalam metode pemeliharaan dan
penyembuhan para penderita mental.”
Kampanye memberikan
informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human
atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
Memperbanyak riset untuk menyelidiki
sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi
penyembuhannya.
Memperbesar usaha-usaha edukatif
dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan
emosi.
William James dan Adolf Meyer, para
psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf
Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu
gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude
Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National
Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga
akhir hayatnya.
B. Dasar dan Tujuan Mempelajari Kesehatan Mental
Kesanggupan seseorang untuk hidup
rela dan gembira bergantung pada sejauh mana ia menikmati kesehatan mental.
Kesehatan mental yang wajar adalah yang sanggup menikmati hidup ini, rela
kepadanya, menerimanya dan sanggup membentuknya sesuai dengan kehendaknya.
Pemahaman terhadap kesehatan mental
yang wajar memestikan akan pengetahuan tentang konsep dasar kesehatan mental,
seperti yang telah dijelaskan oleh para psikolog, yaitu motivasi (motivation),
pertarungan psikologikal (psychologgical conflict), kerisauan (anciety),
dan cara membela diri.
Motivasi adalah keadaan psikologis
yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia. Dialah kekuatan
yang menggerakkan dan mendorong aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu motivasi primer (biologis) yang mempunyai kaitan
dengan dengan proses organik atau yang timbul dari kekurangan atau kelebihan
pada sesuatu yang berkaitan dengan struktur organik manusia. Kedua,
motivasi sekunder (psikologi) yang jelas tidak ada kaitannya dengan organ-organ
manusia.
Pertarungan psikologis adalah
terdedahnya (tercegahnya) seseorang kepada kekuatan-kekuatan yang sama besarnya
yang mendorongnya kepada berbagai hal dimana ia tidak sanggup memilih salah
satu hal tersebut.
Kerisauan, secara umum, adalah
pengalaman emosional yang tidak menggembirakan yang dialami seseorang ketika
merasa takut atau terancam sesuatu yang tidak dapat ditentukannya dengan jelas.
Biasanya keadaan ini disertai perubahan keadaan fisiologis, seperti cepatnya
debaran jantung, hilang selera makan, rasa sesak nafas, dan lain sebagainya.
Cara membela diri merupakan cara
yang dibuat dan dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar untuk menghindarkan
dirinya menghadapi pergolakan kerisauan yang dihadapi dan kekuatan-kekuatan
yang bertarung dengan nilai-nilai, sikap dan tuntutan masyarakat.
Mempelajari kesehatan pada berbagai ilmu itu pada
prinsipnya bertujuan sebagai berikut:
1. Memahami
makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Memahami
pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3. Memiliki
kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental
masayarakat.
4. Meningkatkan
kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental
masyarakat.
C. Ruang Lingkup Kesehatan Mental
Kalangan ahli kesehatan mental (mental
hygienist) memberikan batasan bahwa ruang lingkup kesehatan mental adalah
(1) pemeliharaan dan promosi kesehatan mental individu dan masyarakat, dan
(2) prevensi dan perawatan terhadap penyakit dan kerusakan mental. Secara garis besar ruang lingkup kerja kesehatan mental itu mencakup hal-hal berikut
Prevensi primer, adalah usaha
kesehatan mental untuk mencegah timbulnya gangguan dan sakit mental. Usaha ini
dilakukan sebagai proteksi terhadap kesehatan mental masyarakat agar gangguan
dan sakit mental itu tidak terjadi.
Prevensi sekunder, adalah usaha
kesehatan mental menemukan kasus dini (early case detection) dan
penyembuhan secara tepat (prompt treatment) terhadap gangguan dan sakit
mental. Usaha ini dilakukan untuk mengurangi durasi gangguan dan mencegah agar
jangan sampai terjadi cacat pada seseorang atau masyarakat.
Prevensi tersier, merupakan usaha
rehabilitasi awal yang dapat dilakukan terhadap orang yang mengalami gangguan
kesehatan mental. Usaha ini dilakukan untuk mencegah drasbilitas atau
ketidakmampuan. Jangan sampai mengalami kecacatan menetap.
Atas dasar ini maka ruang lingkup
mempelajari kesehatan mental tidak saja berhubungan dengan perawatan perawatan
kesehatan individual (individual health care) tetapi juga pelayanan
kesehatan pada masyarakat (community health care) dan justru pelayanan
kesehatan masayarakat ini menjadi fokus utama dalam kesehatan mental.
(3) Promosi kesehatan mental, yaitu usaha-usaha peningkatan kesehatan mental. Usaha ini dilakukan berangkat dari pandangan bahwa kesehatan mental bersifat kualitatif dan kontinum serta dapat ditingkatkan sampai batas optimal.
BACA JUGA:
BAB
III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Dahulu orang menduga bahwa penyebab
penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Kemudian
diadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya.
Sebagai contoh ialah jasa-jasa Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari
Inggris. Setelah itu muncul sikap yang lebih ilmiah terhadap penyakit mental
yaitu sejajar dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Diantara
tokoh-tokohnya adalah Dorothea Dix di Amerika dan Clifford Whittingham Beers.
Untuk dapat menikmati hidup ini,
diperlukan pemahaman atas konsep dasar kesehatan mental, yaitu motivasi (motivation),
pertarungan psikologikal (psychologgical conflict), kerisauan (anciety),
dan cara membela diri.
Tujuan mempelajari kesehatan mental
adalah memahami kesehatan mental dengan segenap faktor yang mempengaruhi dan
usaha-usaha yang dapat meningkatkannya sekaligus meningkatkan kesehatan mental
masyarakat.
Ruang lingkup kesehatan mental
mencakup promosi, prevensi primer, prevensi sekunder dan prevensi tersier.
B. PENUTUP
Demikaianlah makalah ini saya buat, semoga bermanfaat .
DARTAR PUSTAKA
http://www.psychologymania.com/2011/09/periodesasi-sejarah-perkembangan-ilmu.html
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁
EmoticonEmoticon