Contoh Makalah Timbulnya Dan Perkembangan Imperium Romawi Tahun 27 Masehi

Tags


Berikut ini kami sajikan contoh makalah yang berjudul tentang Timbulnya Dan Perkembangan Imperium Romawi Tahun 27 Masehi. Untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasannya berikut ini:


TUGAS KELOMPOK
TIMBULNYA DAN  PERKEMBANGAN IMPERIUM ROMAWI SEJAK TAHUN 27 M – PECAHNYA IMPERIUM ROMAWI

Sebagai salah satu syarat untuk menempuh salah satu mata kuliah “ SEJARAH EROPA I ”
Diampu Oleh Dra Elis Setiawati,M.Pd.


DISUSUN OLEH : KELOMPOK  4 (EMPAT)
SEMESTER : III (TIGA)

NO. NAMA NPM
ANTON SAPUTRA 13220001
DEDI ARI GUSTIAN 13220019
LENI FERIYANTI  13220028

PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AKADEMIK 

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala limpah rahmat, inayah,taufik dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk, maupun isinya yang sederhana,dengan judul “TIMBULNYA DAN PERKEMBANGAN IMPERIUM ROMAWI SEJAK TAHUN 27 M – PECAHNYA IMPERIUM ROMAWI’’

Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan terimakasih kepada ”Dra Elis Setiawati,M,pd.”  selaku pembibing , pengampu mata kuliah “SEJARAH EROPA I” yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar terselesainya makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang di miliki sangat terbatas. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Metro, ........................


Wassalam

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Romawi berasal dari masyarakat Agrikultur-militer. Bangsa/kaum petani yang suka berperang dan berekspansi ke sekitar Laut Tengah, Eropa Utara dan Barat serta sebagian Asia dan Afrika.  Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa Barat yang diambil secara komprehensif. Kekaisaran Romawi mempunyai wilayah kekuasaan yang menyebar dan berkembang (ekspansif) di sekitar daratan Spanyol, Armenia, Inggris hingga Mesir. 


Timbulnya Dan Perkembangan Imperium Romawi Tahun 27 Masehi

Kerajaan Romawi merupakan suatu negara yang digolongkan sebagai “statesmanship” yaitu bangsa yang memiliki kemampuan sebagai negarawan. Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai penyebar dan pelestari peninggalan kebudayaan klasik dengan kekuasaan yang bertumpu pada kekaisaran (IMPERIUM ROMANIUM). 

Kekaisaran Romawi (Latin: IMPERIVM ROMANVM atau Imperium Romanum) adalah sebuah entitas politik sangat besar yang pernah ada. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia.

Sistem Pemerintahan Romawi:

1. Kerajaan (Monarkhi) 750 SM-500 SM

Raja pertama Romawi ialah Romulus. Dia memimpin kerajaan dengan sistem monarki. Para raja Romawi sebenarnya dari para pendatang yaitu bangsa Etruska. Kemudian mereka memerintah bangsa asli yakni bangsa Latin. Akibat positifnya ialah perekonomian kerajaan Roma menjadi maju. Namun negatifnya penduduk Latin tidak senang, sehingga mereka melakukan pemberontakan yakni dengan menggulingkan pemerintahan pada waktu itu. 

2. Republik Romawi (500 SM-27 SM)

Pada masa ini, penduduk di bagi menjadi dua golongan yakni: Patricia dan Plebea. Patricia berasal dari kalangan pemilik tanah yang luas atau kelas bangsawan dan memiliki kuasa penuh atas kepemilikan tanah. Patricia berasal dari bahasa Latin patres yang artinya ayah. 

Plebea berasal dari bahasa Latin “plebs” yang berarti orang banyak/anggota kerajaan yang memiliki hak secara tidak penuh. Pada masa ini juga terbentuk undang-undang pertama Roma yang ditulis tahun 449 SM dengan nama “Dua Belas Tabel”. Selain itu banyak lembaga politik, yaitu:

Konsul adalah pemegang eksekutif tugasnya menjalankan roda pemerintah untuk masa jabatan satu tahun yang berjumlah 2 orang.

Senat adalah lembaga legislatif Dewan yang anggotanya hanya terdiri dari orang-orang patricia, berjumlah sekitar 300 orang, berasal dari mantan pejabat konsul

Majelis adalah lembaga yang anggotanya berasal dari golongan Patricia maupun Plebea.

Republik Roma juga mewajibkan seluruh warganya masuk dinas ketentaraan. Unit angkatan perang dikenal dengan nama Legiun yang terdiri dari 3600 prajurit. Legiun dibagi menjadi kelompok kecil antara 60 hingga 120 orang yang disebut Maniple (secara hurufiah berarti segenggam).

B. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana Timbulnya Dan Perkembangan Imperium Romawi Sejak Tahun 27 M – Pecahnya Imperium Romawi
  2. Bagaimana Kelahiran Kekaisaran Roamawi
  3. Bagaimana Sistem Pemerintahan Romawi
  4. Bagaimana Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi
  5. Bagaimana Pecahnya  Imperium Romawi
C. Tujuan Makalah 
  1. Menjelaskan Timbulnya Dan Perkembangan Imperium Romawi Sejak Tahun 27 M – Pecahnya Imperium Romawi
  2. Menjelaskan Sistem Pemerintahan Romawi
  3. Menjelaskan Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi
  4. Menjelaskan Pecahnya  Imperium Romawi
BAB II
PEMBAHASAAN

A. KEKAISARAN ROMAWI

Bangsa Romawi berasal dari masyarakat Agrikultur-militer. Bangsa/kaum petani yang suka berperang dan berekspansi ke sekitar Laut Tengah, Eropa Utara dan Barat serta sebagian Asia dan Afrika.  Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa Barat yang diambil secara komprehensif. Kekaisaran Romawi mempunyai wilayah kekuasaan yang menyebar dan berkembang (ekspansif) di sekitar daratan Spanyol, Armenia, Inggris hingga Mesir. Kerajaan Romawi merupakan suatu negara yang digolongkan sebagai “statesmanship” yaitu bangsa yang memiliki kemampuan sebagai negarawan. Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai penyebar dan pelestari peninggalan kebudayaan klasik dengan kekuasaan yang bertumpu pada kekaisaran (IMPERIUM ROMANIUM). 

Kekaisaran Romawi (Latin: IMPERIVM ROMANVM atau Imperium Romanum) adalah sebuah entitas politik sangat besar yang pernah ada. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia. Dalam proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan Kartago (pemerintahan yang didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia). Akibatnya, keduanya berperang dalam sebuah peperangan yang disebut Perang Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir dengan direbutnya kota Kartago oleh Romawi pada tahun 146 SM, yang menandai permulaan dari dominasi pemerintahan Romawi di Eropa, yang terus berkuasa dengan kekuasaan tertinggi selama enam abad berikutnya.

B. Kelahiran Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi lahir pada tahun 30 SM. Kelahiran kekaisaran ini dilandasi oleh seorang panglima perang besar Gaius Julius Caesar. Setelah memenangkan pertempuran dengan Karthago, bangsa Romawi kembali pada masa suram dimana terjadi perang saudara dan banyak korupsi disana-sini. Pada masa inilah Julius Caesar berhasil meraih mimpi bangsa Romawi dengan menghancurkan Gaul dan menyebrang sampai dengan Britania. Kehebatan Julius Caesar ini sangat ditakuti oleh para senat Romawi termasuk Pompeii. Merasa dirinya terancam, Julius Caesar terpaksa membawa pasukannya menyebrang dan menyerang Romawi. Kehebatan Julius Caesar membawa petuah Romawi berhasil diambil alih dan Pompeii sendiri lari dan mati dibunuh di Mesir. 

Kemenangan Julius Caesar menjadikannya sebagai penguasa Roma dengan kekuasaan mutlak. Ia terus memerintah sampai tewas dibunuh oleh sekelompok orang yang masih mendukung republik pada tahun 44 SM. Di Roma sendiri, ia menggulingkan pemerintahan republik dan menciptakan jabatan yang menurut faktanya adalah seorang kaisar, yang dijadikan jabatan resmi oleh kemenakannya Octavianus. Boleh jadi pada saat kematiannya Romawi menjadi negara adikuasa pertama di Eropa dan dunia dengan pengecualian Macedonia dengan Alexander dan Persia dengan Cyrus. 

Setelah kematian Julius Caesar kepemimpinan digantikan oleh Octavianus, anak angkat Caesar. Octavianus sendiri berhasil mendirikan kekasiran setelah mengalahkan Mark Anthony yang terlibat percintaan dengan Cleopatra di Mesir. Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia dapat berkuasa cukup lama. Oleh senat Oktavianus diberi gelar “Augustus” yang artinya “Yang Maha Mulia”. 

Dengan stabilitas pemerintahan pada masa Kaisar Octavianus mulailah bidang kebudayaan mendapat perhatian. Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan Yunani dan Etrusia, tanpa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri. Pada masa Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya. Pandangan hidup bangsa Romawi ini memberikan warna pada kehidupan agama. Dengan pandangan hidup yang praktis ini menjadi ciri utama orang-orang Romawi. 

Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi. Pengaruh budaya Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersamaan dengan usaha bangsa Romawi melakukan penaklukan di Laut Tengah.

C. Kehidupan Masyarakat Romawi

Kehidupan masyarakat Romawi sangat dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya baik keadaan lingkungan didalam dan diluar dan juga pengaruh masyarakatnya. Namun yang paling menonjol dalam perkembangannya ialah dilihat dari segi geografisnya. Segi geografis memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Romawi. Hal ini dapat dilihat dari contohnya yaitu:
  • Iklim yang nyaman dan tanah yang subur untuk kegiatan pertanian
  • Roma dibangun di atas tujuh bukit di tepi sungai Tiber, sehingga keadaannya aman dan terlindung.
  • Aman dari serbuan bangsa asing karena terlindung oleh alam. Di utara adalah Pegunungan Alpen, di timur adalah Laut Adriatik dan Laut Ionia. Di selatan adalah Laut Sicilia dan di barat adalah Laut Tirenia serta Laut Liguri.
  • Lokasinya strategis di kawasan Laut Tengah yang cocok untuk perdagangan.

Masyarakat Romawi hidup dari sektor pertanian serta perdagangan dan pelayaran. Hubungan dagang dijalani dengan bangsa-bangsa di sekitar Laut Tengah bahkan pada masa Kaisar Octavianus Agustus hubungan dagang meluas sampai ke negeri Cina melalui jalur perdagangan yang disebut “Silk Road” (jalan sutera). Mereka mengekspor keramik, barang-barang dari besi dan perunggu, dan kayu serta minuman sejenis anggur. Sedangkan barang impor antara lain sutera dari Cina, rempah-rempah dari Indonesia, katun dan mutiara dari India. Dari Mesir diimpor gading, kertas dan binatang buas. Dari Asia Barat didatangkan permadani, batu permata, garam dan ikan.

D. Kekaisaran Romawi 27 SM-395

Pada masa ini terjadi banyak pergantian kaisar yang mengakibatkan banyaknya perubahan sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan pun berubah menjadi Kekaisaran Romawi. Di satu sisi bisa membuat perkembangan bangsa Romawi semakin maju, namun disisi lain malah membuat kehancuran pada bangsa Romawi. Hal ini disebabkan karena pergantian kaisar berulang-ulang dan masing-masing kaisar memiliki kemauannya sendiri. 

Octavianus Augustus (27 SM – 14 SM)

Octavianus Augustus adalah pewaris tahta Romawi dari penguasa sebelumnya Julius Caesar, Oktavianus adalah sepupu dari Caesar yang mewarisi semua kecakapan dalam menjalankan pemerintahan di Romawi. Oktavianus memulai pemerintahanya atas Romawi dengan melakukan perubahan suatu sistem Republik menjadi sebuah negara dengan sistem kekaisaran. Yang terbentuk setelah Senat merelakan jabatan penting kepadanya agar tetap bersedia memimpin Romawi. Hal ini dikarenakan keberhasilan Augustus bersandiwara bahwa ia akan mengundurkan diri dari pemerintahan, sehingga para senat terpengaruh. 

Tujuan dari perubahan sistem ini adalah tetap mempertahankan bentuk-bentuk republik tetapi dengan memperkuat kekuasaan pemerintah melalui peningkatan kekuasaanya sendiri, sehingga Oktavianus menamakan dirinya sebagai “Restorator Republik Roma”, meskipun pada kenyataanya ia adalah pendiri kekaisaran Romawi. Oktavianus diangkat menjadi imperator seumur hidup dan berkuasa atas seluruh angkatan laut maupun angkatan darat Romawi. Dalam rangka untuk memainkan perananya sebagai republikan yang baik, Oktavianus senantiasa menghindarkan diri dari gaya hidup yang serba bermewah-mewahan, Oktavianus lebih menyukai diberi gelar Princeps yang artinya sebagai warga negara yang pertama dari pada julukan kaisar, tetapi dalam perjalanan sejarah Oktavianus lebih dikenal dengan sebutan Augustus atau “yang mulia”.

Dalam menjalankan pemerintahan atas kekaisaran Romawi, Augustus mengembangkan dan menjadi peletak dasar sistem pemerintahan yang disebut dengan sistem diarchy yakni suatu sistem pemerintahan yang dipegang oleh dua orang penguasa tertinggi yaitu senat dan kaisar itu sendiri. Tetapi pada kenyataanya, meskipun ia tetap mempertahankan senat, serta majelis dan berbagai institusi-institusi republik lainya, sistem dyarchy ini lebih mendekati pada sistem monarchi dan merubah sistem kekuasaan kearah absolutisme. Seperti halnya Caesar ia menganggap dirinya mempunyai hak-hak prerogative konsul, tribun rakyat dan badan-badan eksekutif lainya. 

Ia pun mendikte para pejabat-pejabat yang kurang berkuasa yang tidak lagi dipilih oleh Senat. Meskipun ia tidak mempunyai keinginan untuk menyingkirkan lembaga-lembaga tinggi, misalnya Senat, tetapi dalam perjalanan pemerintahanya ia menyingkirkan para senator-senator yang dianggap dapat menimbulkan kekacauan dan menentang semua kebijakan dirinya. 


Disamping itu, ia juga memotong pengawasan senat atas dua kekuatan yang paling kuat dalam kehidupan politik kekaisaran Romawi, yakni pengawasan atas angkatan bersenjata meliputi kontrol atas angkatan darat maupun angkatan laut dan pengawasan atas kekuasaan dalam pengumpulan pajak rakyat. 


Senat pada masa pemerintahan kekaisaran Augustus banyak diturunkan perananya yaitu hanya sebatas sebagai pembantu kaisar dan tidak mempunyai wewenang untuk menentukan segala kebijakan seperti pada masa Republik Romawi. Oleh karena itu, kedudukan senat semakin lemah dan tidak mempunyai legalitas. Badan kenegaraan lainya seperti halnya “Centuriate Assembly dan Tribal Assembly” juga mengalami nasib yang sama seperti halnya Senat.

Kekuatan dan keberhasilan Augustus menjadi penguasa Romawi terletak pada kekuatan angkatan bersenjata dan kekayaanya serta kekuasaan atas kendali pemerintahan. Augustus mempunyai kekayaan yang melimpah yang ia diperoleh dari warisan Caesar dan banyak menerima barang rampasan yang diperolah dari kampanye-kampanye militer. Selain itu, Augustus juga banyak mendapat warisan dari orang-orang kaya Roma sebagai wujud kesetiaan kepada dirinya. Dengan kekayaan yang melimpah ini, secara otomatis dapat meluruskan jalanya dalam bidang politik. 

Pada waktu Augustus memegang jabatan pertama kali sebagai kaisar Romawi mekanisme perpajakan mengalami masa kekacauan dan Roma dalam ancaman kebangkrutan, tetapi dengan kekayaanya Augustus membayar gaji dan pensiun para pegawainya dengan kekayaanya sendiri. Dengan uangnya sendiri, ia juga banyak melakukan perbaikan sarana penyediaan air minum pembangunan gedung-gedung pemerintahan yang megah diseluruh Roma yang semula terbuat dari batu bata merah diubah menjadi marmer yang sangat indah. 

Dalam perjalanan politiknya, Augustus banyak melakukan serangkaian inovasi yang penting bagi angkatan bersenjata, ia berusaha menghilangkan praktek yang dianggapnya tidak berguna dan berbahaya yaitu membiarkan para jendral yang independen saling bersaing untuk membentuk angkatan perang sekehendak mereka. Ia menajdikan dirinya sebagai satu-satunya komandan dari seluruh kekuatan bersenjata Roma. Tujuan dari penguasaan tunggal dalam angkatan bersenjata yakni agar Augustus dapat lebih mudah mendisiplinkan para jendaral yang berusaha untuk menjadi kaisar Roma. 

Dalam sejarah kemiliteran Romawi, Augustus membuat angkatan bersenjata dalam keadaan yang selalu siap dengan menciptakan satu legiun khusus secara permanen yang ditempatkan di perbatasan propinsi agar selalu siap apabila mendapati serangan dari luar.Selain itu juga, ia melembagakan angkatan laut kedalam badan yang permanen dan ditugaskan untuk mengawasi keamanan lalu lintas laut dari ancaman para bajak laut disekitar laut mediterania. 


Augustus juga memobilisasi sekitar 300,000 orang dan memotong jumlah legiun lebih dari tujuh puluh. Mungkin menjadi dua puluh delapan legion ( sekitar 160.000 orang), jumlah pasukan yang tidak terlalu besar untuk mempertahankan perbatasan sepanjang 4000 mil. Dua puluh delapan legion tersebut dibagi dan ditempatkan di tempat yang berbeda, sekitar delapan legion ditempatkan di pulau Rhine, tujuh lagiun ditempatkan di wilayah Danubian,. 

Tiga legion berada di Spanyol, empat legion ditempatkan di Syiria, dua legion ditempatkan di Mesir, satu legion ditempatkan di Macedonia, dan satu legion lagi berada di Afrika. Di Italia sendiri cukup ditempatkan Garnisun dari pengawal kerajaan sebanyak 9000 orang yang kemudian dibagi dan ditempatkan di tempat yang berbeda. Augustus menempatkan 5000 pasukan di sekitar Asia Kecil, 3000 pasukan di Judea, dan 1200 di tempatkan di wilayah Gaul. Perekrutan pasukan untuk masing-masing legion diperoleh dari mereka yang mendaftarkan diri secara sukarela, kecuali bagi mereka yang mempunyai cacat tubuh. 

Dalam bidang pemerintahan, Augustus berusaha untuk mengakhiri cara-cara tidak sehat yang telah menjadi sumber ketidakpuasan bagi rakyat dan tindak korupsi yang sudah kronis pada waktu itu. Augustus hanya mengangkat orang-orang yang terampil dan jujur sebagai pegawai pemerintahan dan mereka hanya bertanggung jawab kepada dirinya untuk mengantikan kedudukan para senat yang korup. Oktavianus Augustus adalah kaisar yang dikenal dalam sejarah bukan karena keberanian dan kecerdasanya, melainkan sebagai pemimpin yang pandai dalam memilih pembantu-pembantunya yang mempunyai sifat yang tidak terdapat dalam dirinya. 


Kecakapan inilah yang membuatnya mempunyai pegawai-pegawai yang sangat loyal pada setiap kebijakanya. Langkah selanjutnya yaitu melakukan standarisasi perpajakan, meskipun masih terdapat pajak untuk barang-barang yang tidak bergerak, penjualan, impor, dan barang lainya, namun beban pajak yang dikenakan pada setiap perorangan tidak terlalu memberatkan. Untuk bertugas menarik pajak, Kaisar mengangkat aparat pemerintah, penarikan pajak tersebut di jalankan seadil mungkin serta semaksimal mungkin dijalankan agar tidak menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat.

Masa pemerintahan Augustus ini menandai dimulainya “Pax Romana” (Perdamaian Roma) yang berlangsung dan bertahan selama 2 abad (27 SM-180M), dalam hal ini Romawi mengalami fase tanpa peperangan paling lama dalam sejarah Barat, meskipun sesekali terjadi perang perbatasan seperti halnya perang yang terjadi di hutan Tautoburger pada tahun 9 M, dimana dalam peperangan ini orang-orang Barbar Jerman yang dipimpin oleh Arminius (Herman) dapat mengalahkan pasukan Romawi dan memaksa mereka menyingkir ke tepi Barat sungai Rhine. 

Tetapi peperangan-peperangan yang terjadi hanya dalam skala kecil tanpa dapat mengoyahkan “Pax Romana” di bawah kaisar Augustus. Perjalanan politik augustus hampir berlangsung selama 60 tahun, akan tetapi pada 19 August tahun 14 M, di sebuah kota kecil Campanian di sekitar Nola, Augustus meninggal. 


Ia selalu siap, tenang, bahagia,tidak pernah merasa ragu, dan selalu menyesali kesalahanya yang pernah dibuat sewaktu ia menjadi pemimpin kekaisaran Romawi. Permasalahan yang kemudian muncul pasca ia meninggal adalah kesulitan tentang siapa yang akan mengantikanya karena tidak terdapat aturan yang pasti tentang pemilihan pengantinya. Permasalah inilah yang akan menganggu puncak kekuasaan sampai akhir masa kekuasaan Princeps. 


Para Kaisar Yang Menjadi Penerus Augustus

Setelah kematian augustus, kaisar pengantinya tidak mempunyai kecakapan dalam menjalankan tugas sebagai kaisar Romawi. Bahkan empat kaisar sesudah Augustus sama sekali tidak sesuai untuk memangku jabatan setinggi itu. Tiberius lahir pada tahun 42 SM, selama dua tahun ia hidup bersama orang tuanya dalam pengasingan. 

Pada tahun 38 SM ibunya Livia Drusilla membujuk ayahnya untuk menceraikanya dan kemudian ibunya menikah dengan Oktavianus. Oleh karena itu, Tiberius merupakan anak tiri dari kaisar Augustus. Tiberius naik tahta pada usianya 55 tahun. 


kaisar Tiberius banyak menyalahgunakan wibawa dan wewenang yang didapatkan dari ayah tirinya sehingga ia cepat dikenal sebagai pengusa berakhlak bejat dan kejam, ia menyingkirkan setiap orang yang dianggapnya berkhianat. 

Meskipun demikian Berita kuno menyebutkan bahwa Tiberius adalah kaisar yang menjalankan pemerintahan dengan bagus. Ia memperlakukan senat dengan sangat peduli dan hormat, ia menghadiri semua pertemuan, mempersilahkan dan memberikan kebebasan dalam berbicara dan melakukan perdebatan dan yang diterima itu sama dengan Partner asli dalam pemrintahan, menghilangkan penelitian untuk jabatan di kampus Martinus, pengadilanpun memperoleh martabatnya kembali. 

Popularitas Tiberius sebagai kaisar Romawi,kelihatan mempunyai jiwa kepemimpinanya penuh ketenangan, baik dalam pengetahuanya ataupun kemampunya dalam hal adminastrasi pemerintahan Romawi. Ia mengikuti politik luar negeri yang dijalankan Augustus yaitu lebih mempercayakan taktik diplomatik dari pada dengan peperangaan. Namun semua itu hanyalah keadaan yang dipaksakan. 


Tiberius menghabiskan waktu 11 tahun terakhir pemerintahanya di Capri , disana ia berbuat tidak senonoh didepan orang Roam dengan pesta yang berlebihan dan meneror mereka dengan menyerahkan pemerintahanya kepada seorang letnan yang kejam yaitu Sejanus. 

Penganti Tiberius adalah Caligula, anak kemenakanya. Pada awalnya Caligula disanjung sebagai tokoh yang poluler karena ia mengampuni lawan politiknya, meniadakan tukang lapor, mengurangi pajak, dan mendukung keuangan berbagai macam kegiatan olahraga. Tetapi selanjutnya Caligula menyerukan kekuasaan Priceps yang tak terbatas, ia juga menuntut agar dirinya disebut sebagai dewa dan mengusulkan agar kudanya sebagai konsul. 

Akibat kehidupanya yang serba mewah, Roma mengalami kebangkrutan, untuk itu ia memaksa orang kaya mewariskan hartanya kepada negara dengan terlebih dahulu mengancam hukuman mati dan penyitaan harta benda mereka. Tindakanya yang kejam dan pikiranya yang selalu berubah-ubah hingga gila membuat seluruh Roma marah, bahkan pengawal Pretorianya menjadi marah. Pada tahun 41 M Caligula dibunuh oleh parwira pengawalnya sendiri dan langsung dikuburkan di kota Roma. Pada saat kematianya, Caligula baru berusia 30 tahun sehingga belum menentukan kaisar yang akan mengantinya.

Penganti Caligula akhirnya ditentukan sendiri oleh pasukan Preutoria, Claudius yang merupakan paman Caligula diangkat menjadi kaisar pada usia 50 tahun. Claudius digambarkan sebagai orang yang bodoh dan tidak mempunyai sopan santun, akan tetapi pada masa kekaisaranya kepamongprajaan lebih diluaskan lagi serta dijadikan lebih berdaya guna, dan kekuatan-kekuatan baru dilimpahkan kapada para gubernur di Provinsi luar. 

Pemerintahan yang dipimpin oleh kekaiasaran Augustus ini dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang sangat resah, karena selama ia berkuasa banyak muncul kota-kota provinsi menjadi sebuah pusat industri yang hampir sama dengan kota Roma sehingga kota-kota tersebut menuntut peranan yang lebih besar dari pemerintahan Roma. 

Claudius sendiri banyak meninggalkan garis kebijakan yang diterapkan oleh Augustus yaitu tentang batas-batas geografis dan politik Romawi, bahkan Claudius memberikan hak kewarganegaraan Roma kepada seluruh penduduk provinsi, seperti arah kebijaksanaan yang dianut pada masa Caesar. Akibat arah kebijaksanaan tersebut muncul banyak ketegangan di sekitar Romawi, bahkan ketika Claudius meninggal pada tahun 54 M, kata Latin tidak lagi mempunyai arti Geografis karena banyak kota yang mempunyai hak Latin. 

Hak Latin ini sangat didambakan oleh setiap kota karena dengan hak itu, kota memiliki status tertentu dalam berurusan dengan Roma melalui para pejabatnya. Hal inipun diberikan kepada kota-kota disekitar Alpen dan kota-kota di Spanyol yang dikuasai Roma. Claudius sendiri maninggal karena diracun oleh istrinya yang ke-empat bernama Agrippia. Sebelum meracuni Claudius, Agrippia membujuknya agar mengadopsi dan menyerahkan tahta kekaisaran kepada Nero anak dari Agrippia dan bukan kepada Britannicus, anak dari Claudius sendiri.

Penganti Claudius adalah Nero yang naik tahta pada usia 16 tahun, dan sebelum sampai satu tahun pemerintahanya ia membunuh Britannicus dengan racun. Di kemudian hari ia juga mengambil keputusan bahwa ibunya juga harus dibunuh, berbagai usaha untuk membunuh Agrippia ini mengalami kegagalan. 

Akhirnya Nero mengambil tindakan lengsung yaitu menuduh ibunya berkomplot untuk melawan kaisar dan segera menyuruh orang untuk membunuhnya. Kebakaran besar yang melanda Roma pada tahun 64 M menjadikan Nero disangka sebagai orang dibalik peristiwa tersebut, terlebih setelah ia menggunakan dalih kebakaran tersebut untuk kembali mebangun kota Roma atas nama kemasyuranya sendiri. Untuk kembali mengembalikan kepercayaan rakyat Roma Nero membuka Campus Martius, gedung umum, dan tamannya sendiri untuk menampung korban kebakaran tersebut. 


Sarana kehidupan juga didatangkan dari Ostria dan kota-kota tetangga, bahkan harga gandum pun diturunkan. Akan tetapi, semua tindakan tersebut tidak mendapatkan simpati rakyat karena muncul desasdesus bahwa saat terjadi kebakaran Roma, Nero menaiki mimbar pribadinya untuk membandingkan dengan kehancuran Troya. Guna mengalihklan perhatian rakyat terhadap dirinya atas tuduhan pembakaran kota Roma, ia menyalahkan orang-orang Kristen dan kemudian ratusan orang Kristen dibantai. 

Kaum tradisional Roma juga menyimpan kemarahan pada kaisar Nero karena ia selalu menghayalkan diri sebagai seniman dan selalu mendesak agar dapat tampil di mimbar umum untuk bernyanyi dan memainkan lira. Padahal hal itu adalah aib bagi seorang bangsawan. 

Perbuatan Nero yang telah melampaui batas tersebut menimbulkan ketidakpuasan dimana-mana. Pada tahun 65 M komplotan rahasia yang didalangi oleh senat berusaha untuk melawan Nero, namun tindakan ini dapat diketahui dan dihancurkan oleh Nero. Semenatar itu Nero banyak menghadapi berbagai kekacauan antara lain di Armenia, Britania, Yudea, dan pada akhirnya harus menghadapi pemberontakan dari dalam bala tentaranya sendiri. 


Komandan pasukan Romawi di Gallia, Afrika, dan Spanyol berusaha merebut kekuasaan di provinsi mereka masing-masing. Akibat tantangan yang semakin besar, akhirnya Nero lari meningggalkan kota Roma dan ia akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh Senat. 

Kematian Nero ini menimbulkan masa anarki di seluruh Romawi yang lebih dikenal sebagai masa empat kaisar yaitu masa kaisar Galba, Otho, Vittelius, dan Vespasianus. Akhir masa kekaisaran Vitellius ditandai dengan peperangan yang melanda seluruh Italia. Dalam pertempuran tersebut menyebabkan Vespasianus berkuasa dan diangkat menjadi kaisar oleh para Senat karena keberhasilanya mengatasi semua kekacauan yang terjadi di selurh Italia. 

Senat juga memberikan kebebasan pada Vespasianus untuk mengadakan perjanjian dengan siapapun, memanggil Senat untuk bersidang, memperluas wilayah, mengadakan transaksi dan melakukan apapun yang menurut anggapanya mengabdi pada kepentingan negara serta kehormatan dewa, negara, dan perorangan. 


Dalam melanjutkan pemerintahanya, ia juga melanjutkan kebijakan yang dilakukan Claudius yaitu memberikan hak kewarganegaraan kepada setiap provinsi, dan melimpahkan status Latin kepada kota-kota diseluruh Spanyol. Vespasianus juga berusaha memperbaiki kas negara yang bangkrut dengan memotong pengeluaran dan mengutip pajak baru dan tindakan itu dilakukan secara hati-hati dan tidak terlalu keras.

Dengan wibawa jabatanya Vespasianus mengeluarkan Roma dari masa kekacauan, ia melakukan pengabdianya kepada negara yang dapat dikatakan besar yakni menegakan hubungan baik antara Senat dan Princeps.Dibawah Vespasianus dan para pengantinya, senat mengalami sedikit perubahan dan sedikit kekhasanya. 

Jabatan-jabatan tinggi dalam dalam rumah tangga kekaisaran dianggap penting sekali mulai diambil alih oleh para kaum Ksatrya, dan Senat mulai berfungsi sebagai badan tertinggi pegawai negeri. Berkat pengalaman anggotanya menduduki berbagai jenjang jabatan di seluruh kekaisaran, badan ini juga menjadi dewan penasehat pemerintah. Pada masa kekuasaan wangsa Flavius ini (keluarga Vespasianus) mulai surut perubahan peranan inilah yang memungkinkan Senat melaksanakan tugas untuk menunjuk seorang kaisar. 

Pada tahun 79 M, Vespasianus digantikan oleh anaknya Titus. Setelah kaisar Titus meninggal kemudian digantikan oleh anak kedua dari Vespasianus yaitu Domitianus yang merwarisi kekuasaan pada usia 29 tahun. Pada masa kekaisaran Domitianus kehidupan penuh dengan kecurigaan dan ketakutan, hal ini berlangsung selama 15 tahun. Ia banyak menjatuhi hukuman mati kepada mereka yang disangka sebagai penentang kaisar. 

Akhirnya kaisar dibunuh oleh anggota rumah tangganya sendiri. Senat kemudian memerintahkan agar nama Domitianus dihilangkan dari seluruh kota Roma, dan untuk pertama kalinya Senat menentukan pilihanya sendiri seorang kaisar yang akan berkuasa. Nerva seorang pengacara tua terhormat akhirnya yang dipilih sebagai kaisar penganti Domitianus.Kekaisaran Nerva inilah yang memulai zaman lima kaisar baik. Meskipun masa pemerintahan Nerva berlangsung singkat, namun ia mewariskan pendekatan yang rasional terhadap masalah pengantian kaisar. 


Ia mengambil calon untuk mengisi jabatan tersebut dan kemudian melatihnya, hasilnya adalah masa kemantaban yang dapat berlangsung lama. Buktinya pada masa kekaisaran Trajanus, Hadrianus, Antonius Pius, dan Marcus Aurelius yang berturut-turut sebagai penganti Nerva kekaisaran Roma mencapai puncaknya meskipun tidak seperti pada masa Augustus.

Penganti langsung Nerva adalah Trajanus, ia adalah seorang komandan di Spanyol meskipun namanya tidak banyak dikenal namun ia memberikan harapan yang besar kehidupan Romawi. Dibawah kaisar Trajanus perbatasan kekaisaran mencapai jangkauan yang paling jauh. Trajanus memimpin bergerak ke Dacia diseberang sungai Donau dan pada akhir masa kekuasaanya ia memimpin ekspedisi masuk Armenia dan Mesopotamia. Dalam bidang pemerintahan, Trajanus melakukan perubahan terutama dalam pemerintahan daerah kota-kota provinsi. Kekaisaran di bawah Trajanus menikmati kemakmuran yang besar, provinsi juga berkembang menandingi perkembangan yang ada di kota Roma. Salah satu ukuran kemakmuran ini ialah meningkatnya kedermawaan umum dan perorangan diseluruh kekaisaran. 

Gandum dibagikan secara cuma-cuma bagi penduduk miskin dan mereka berhak menonoton sirkus tanpa harus membayar.dan kedermawanan Trajanus yang paling menonjol adalah mengambil uang yang sama banyaknya dengan anggaran kekaisaran selama satu tahun. 


Dengan uang ini ia membangun sistem sewa tanah pertanian dengan mudah, sedangkan keuntungan dari sistem ini dibagikan pada yatim piatu. Program yang dikenal dengan nama Alimenta ini diperluas oleh penganti Trajanus dan dilaksanakan hampir 200 tahun. 

Sesuai dengan perintah Nerva, Trajanus mengangkat seorang kerabatnya yang bersal dari Spanyol yaitu seorang jendral cemerlang bernama Hadriyanus sebagai ahli warisnya. Dengan semikian pada saat Trajanus meninggal pada tahun 117 M jabatan kaisar langsung diserahkan kepada Hadrianus. Kebijaksanaan Hadrianus agak menyimpang dari apa yang dilakukan oleh Trajanus. 

Karena merasa kekaisaran sudah terlampau luas, maka ia melepaskan pangkalan Trajanus di Armenia serta Mesopotamia. Ia juga mundur dari wilayah Britania sebelah Utara karena di wilayah ini Roma telah kehilangan satu legion utuh dalam perang perbatasan. Kaisar Hadrianus inilah yang membangun benteng terkenal yang memisahkan Britania bagian selatan dengan bagian utara yang belum dikuasai.

Hadrianus melakukan perjalanan hampir diseluruh wilayah propinsi untuk memperhatikan secara lebih mendetail wilayah yang jauh dari pengawasanya, membangun gedung baru dan berusaha meringankan beban pajak rakyat. Hadrianus juga membakukan hukum Romawi dengan menyamakan semua prosedur hukum di seluruh kekaisaranya. Negara Romawi menjadi persemakmuran sejati dan bukan pemerintahan pusat yang menguasai negara jajahan. Kota-kota di wilayah Romawi dijadikan Minicipia atau kotapraja yang semua penduduknya dterima sebagai warga negara Romawi.

Kaisar terakhir dari lima kaisar yang bijaksana ini adalah Antonius Pius dan Marcus Aurelius. Kedua kaisar ini memerintah dan mencapai jaman kejayaan kembali. Dibawah pemerintahan Marcus Aurelius (161-180 M) perasaan persatuan dan kerukunan rakyat sangat menonjol. Tetapi pada waktu yang sama terdapat tanda yang tidak menyenangkan bahwa akan terjadi perubahan . Selama tahun-tahun terakhir pemerintahan Marcus Aurelius perbatasan Roma di Sungai Rhein, Donau, dan eufrat mengalami bahaya serentak. Zaman Marcus Aurelius banyak disibuki oleh permasalah militer. Ia sering berada di perbatasan dan sering memimpin tentaranya sendiri disela-sela pertempuran. 

Aurelius tetap mempertahankan jabatan kaisar sebagai “Pontifex Maximus” dan mempertahankan kontrol atas angkatan perang dan birokrasi berada di tangan mereka sendiri. Selama beabad-abad juga dikembangkan beberapa lembaga politik baru dan merintis adanya pemujaan terhadap kaisar yang dipuja sebagai dewa seperti halnya pada masa Caesar.

Kaisar pertama yang diangkat oleh senat. Gelar yang diperoleh yakni Augustus artinya maha mulia, Imperator artinya panglima tertinggi, Pontifex Maximus artinya kepala agama bahkan kemudian dianggap sebagai dewa, Princep Civitas artinya warga kota yang utama. Peranannya dalam bidang pemerintahan yakni: menghilangkan kekuasaan senat, membangun administratif, memberikan subsidi bagi masyarakat, mengadakan konsolidasi pemerintahan. Ia memerintah secara diktator, namun disegani masyarakat karena pengaruhnya yang besar bagi perkembangan Romawi.  Ia juga berhasil mengalakan Antonius. 
  • Tiberius (14 – 37): menantu kaisar Augustus.
  • Caligun (37 – 41): dianggap kaisar sinting karena mengangkat kuda kesayangannya menjadi konsul.
  • Claudius (41-54): menempatkan Inggris selatan dibawah pengawasan Romawi
  • Nero (54- 68): kaisar yang kejam dengan membunuh keluarganya, membakar Roma dengan menuduh orang kristen sebagai pelakunya
  • Galba (68 – 69) Otho (69)Vittellius (69)
  • Vespasianus (69 – 79): merupakan kaisar yang membangun Colloseum.
  • Titus (79 – 81): penggempur bangsa Yahudi dan kota Yerusalem
  • Domitianus (81 – 96): Ia menuntut dirinya disembah sebagai dewa.
  • Nerva (96-98)Trayanus (98 – 117).
  • Hadrianus (117 – 138): kaisar yang membangun tembok (limes) terutama di Inggris dan Eropa Tengah antara sungai Rhein dan sungai Donau.
  • Antonius Pius (138 – 161)Marcus Aurelius (161 – 180)
E. Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi

Pada masa ini, bangsa Romawi memiliki kepercayan yang bersifat animisme. Mereka masih memuja roh-roh yang dipandang penting dalam kelangsungan hidup mereka. Selain itu, dalam perkembangan peradaban romawi, mereka juga dipengaruhi oleh peradaban Yunani. Bangsa Yunani memiliki kepercayaan yakni Polytheisme. Dengan demikian, bangsa Romawi juga menyembah dewa dewi bangsa Yunani. Namun bangsa Romawi tetap mempertahankan kepercayaan untuk menyembah roh-roh. Beberapa roh yang dipuja oleh bangsa Romawi yakni:
  • Vesta yaitu roh pengurus api tungku
  • Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga
  • Penates yaitu roh penjaga lumbung
F. Peninggalan Budaya Romawi

Bangsa Romawi memiliki karakter untuk membangun sesuatu yang serba indah. Mereka memiliki keterampilan yang memadai untuk membuat sesuatu bagi kehidupannya. Yang paling menonjol ialah keterampilannya dalam membuat bangunan. Bangunan-bangunan dibuat dengan megah, instrumental dan tentunya memiliki daya seni yang tinggi. Mereka juga memiliki keahlian-keahlian khusus yang sangat baik. 

Bangsa Romawi memiliki keahlian yang tinggi dalam bidang seni bangunan. Mereka telah menemukan sistem beton sehingga bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad dan dapat ditemukan bekas-bekasnya sekarang. Peninggalan bangunan-bangunan Romawi itu antara lain:
  • Puluhan kuil yang bertebaran di kota Roma
  • Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi
  • Limes yaitu tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5 m dan tingginya 6 m
  • Amphiteater dan Colloseum yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung ratusan ribu penonton. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan hiburan
  • Circus Maximus untuk pertunjukan hiburan sirkus
  • Cloaca Maxima adalah saluran pengairan untuk menyalurkan kelebihan air hujan yang hingga sekarang terpelihara dengan baik.
  • Aquaduk yaitu bangunan saluran air bersih
  • Forum Romanum yaitu gedung pemerintahan

G. Dari Republik Menuju Kekaisaran dan Kebudayaan Romawi

Awalnya Romawi berdiri sebagai republik dengan pemerintahan ditangan konsul yang dipilih satu tahun sekali. Bangsa Romawi pada awalnya adalah bangsa petani tapi seiring dengan perkembangan jaman, Romawi menjadi bangsa yang materialistis dan besar. 

Daerah sekitarnya ditaklukan satu persatu dengan cara peperangan ataupun damai sehingga pada seluruh daerah Italia dapat dikuasai. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia.

Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. 

Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang pahlawan Troya Yang melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Yunani.

H. Kehancuran Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi (Roma) adalah sebuah kerajaan yang cukup besar dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas. Ia pernah mengalami jaman keemasan, dengan tentara perangnya yang disegani semua bangsa. Pada suatu masa, bangsa Romawi sedang berada di puncak kejayaan, sekaligus awal dari kehancurannya. 

Pada saat yang bersamaan ajaran Kristus sedang berkembang, menerangi umat manusia di wilayah kekaisaran ini. Kaisar awal yang memerintah dengan kejam yakni Kaisar Nero. Kaisar Nero sengaja membakar kota Roma, lalu menimpakan kesalahan kepada kaum Kristen. Para kaisar selanjutnya pun melakukan perbuatan kejam dengan menyiksa dan membunuh siapa saja yang mengikuti agama nasrani. 


Banyak orang pengikut agama nasrani disiksa oleh penguasa kekaisaran. Akibatnya kekaisaran Romawi memperoleh kejayaannya yang luar biasa. Meskipun banyak memperoleh kejayaan, kekaisaran Romawi juga diambang kehancuran. Hal ini disebabkan dari adanya faktor penyebabnya, yakni:

Wabah Penyakit Merajalela.

Munculnya wabah penyakit yang menimpa kekaisaran Romawi tahun 165 yang mengakibatkan jumlah penduduk semakin berkurang. Hal ini diperparah dengan Kaisar Commodus yang sakit jiwa berkuasa sejak tahun 180. Terjadi banyak sekali pemberontakan di Afrika dan Inggris sehingga mengacaukan situasi kekaisaran.

Perubahan di Provinsi
Kekuasaan bergeser ke sejumlah provinsi yang penduduknya ingin tetap memelihara status Romawi. Orang Parthia di timur dan orang Inggris di utara menimbulkan masalah baru yakni dengan maraknya kekuatan baru dari orang Barbar, Orang Goth, Marcomanni, Frank, Alemanni, dan Vandal. Pada tahun 260-272, bangsa Romawi terpaksa melepas Hongaria dan Bavaria. Beberapa bagian kekaisaran seperti Gaul, Inggris, dan Suriah juga memisahkan diri.

I.   Pecahnya Imperium Romawi

Kekaisaran Romawi mulai mengalami perpecahan ketika Diolectian membagi wilayah kekuasaannya menjadi 4, Tetrarchy, rule of four, rulership by four. Desentralisasi kekuasaan terbagi atas Nicomedia, Mediolanum, Antioch, dan Trier. Birokratisasi, penguatan militer, perluasan wilayah kekuasaan, dan proyek-proyek konstruksi bersumber dari reformasi perpajakan yang berstandar kekaisaran, adil (equitable), dan retribusi yang tinggi.  Diolectian merupakan Kaisar Romawi yang berkuasasemasa 284-305 dengan nama panjang Gaius Aurelius Valerius Diocletianus (22 Des. 244–3 Des. 311). 

Diolectian juga dinobatkan sebagaikaisarpertama yang mau turun tahta dengan sukarela dan mangkat secara alami. Tetrarki hanya berjalan semasaDiolectian berkuasa.  Begitu Diolectian lengser, Kekaisaran Romawi mengalami perang saudara. Perang saudara berakhir ketika Christian Constantine berhasil mengalahkan Licinius di tahun 324. Warisan Diolectian yang lain adalah transformasi ritual atau seremonial di pengadilan yang menjadi lebih mewah. Koinperak yang stabil dinyatakan tidak berlaku, kecuali emas solidus. Di masa Constantine, agama kristen mulai ditoleransi, disukai, dan akhirnya menjadi agama resmi. Reformasi administrasid an sistem perpajakan Diolectian juga berakhir dengan modifikasi. Reformasi ini kembali dilakukan seiring kebangkitan Kaum Muslim di tahun 630-an.

Perpecahan terakhir Kekaisaran Romawi terjadi tidak lama setelah kematian Theodosius I di tahun 395, yakni berupa terbelahnya kekuasaan Kekaisaran Romawi atas wilayah barat dan timur. Arcadius berkuasa di timur dan Honorius berkuasa di barat. Di Afrika, Romawi berkuasa di pantaiutara Afrika, mulai dari Maroko sampai Mesir. Di Asia, Romawi berkuasa di wilayah yang sekarang bernamaYordania, Syiria, dan Turki. Di Eropa, Romawiber kuasa dari Romania di Timur ke Italia, sampai Spanyol dan Portugis; di Utara, dari Peranciske Belanda, sampai Inggris selatan, tidak termasuk wilayah Skotlandia.

Prefecture (provinsi) Gaul dan Italy ada di Kekaisaran Romawi Barat; dan prefektur Timur dan Illyricum ada di Kekaisaran Romawi Timur. Provinsi Gaul terbagiatas 3 diocese (administrasi, setingkat kabupaten), yakni kabupaten Gaul, Spanyol, dan Inggris. Kabupaten Gaul mencakup Perancis di selatan sampai ke Belanda di utara. Provinsi Italy terbagi atas 3 kabupaten, yakni kabupaten Italy, kota Roma, dan Afrika (dari Maroko di barat sampai Libya bagian barat di timur). Illyricum, yang terdiri dari kabupaten Macedonia dan Dacia, merupakan nama lain dari semenanjung Balkan, mulai dari Yunani di selatan sampai Yugoslavia bagian timur di utara. Provinsi Timur terdiri dari kabupatenTimur (bagian utara jazirah Arab), Mesir (termasuk sebagian Libya bagian timur), Terace (Bulgaria), Asia dan Pontus (Turki).

a.       Kekaisaran Romawi Barat, 395-476

Kekaisaran Romawi Barat tidakberlangsung lama dan runtuh menyusul dilengserkannya Romulus Augustus oleh Odoacer per 4 September 476. Odoacer adalah Jenderal keturunan Jerman yang menjadi Raja Italy. Keberadaannya menandakan sebagai akhir Kekaisaran Romawi klasik di Eropa Barat dansebagai awal Abad Pertengahan. Penduduk yang jarang serta kurangnya pembangunan ekonomi (less urbanised) merupakan salah satu faktor penyebabnya. Secara militer, kekuasaan Kekaisaran Romawi terpecah dan dipercayakan kepada unit-unit foederati. Foederati diartikan sebagai orang, sekutu, tentara cadangan yang siap bertempur ketika diperlukan. Suku-suku Jerman merupakan lawan tangguh Romawi di barat. Parthia merupakan lawan tangguh Romawi di timur.

Kekaisaran Romawi Timur mencoba menyatukan kembali wilayah Kekaisaran Romawi Barat sampai awal abadpertengahan (mulaidari Late Antiquity, selamaabad ke-2 dan ke-8, antara Classical Antiquity sampai Abad Pertengahan, krisisabad ke-3 Kekaisaran Romawi sampai reorganisasi Kekaisaran Romawi Timur dipimpin Heraclius dan keyayaan Islam pada pertengahan abad ke-7). Upaya tersukses dilakukan Belisarius dan Narses dibawah Justinian I, Kekaisar Romawi Timur 533-554. Wilayah yang dimaksud meliputi Carthage di Afrika Utara, semenanjung Iberia, dan Italia. Suku Lombard, Jerman, berhasil merebut Italia tahun 568, 3 tahun setelah kematian Justinian.

Kekuasaan Barat jatuh pada tahun 476 oleh Odoakar, seorang panglima tentara sewaan bangsa Jerman. Peristiwa tersebut dijadikan tonggak sejarah Eropa untuk memisahkan zaman kuno dan abad pertengahan. Sedangkan kekaisaran Romawi Timur masih dapat bertahan sampai pertengahan abad 15. Pada tahun 1453 Constantinopel jatuh ke tangan bangsa Turki. Peristiwa tersebut dijadikan tonggak sejarah untuk memisahkan abad pertengahan dengna zaman baru.

b. Kekaisaran Romawi Timur, 395-1453

Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium (Byzantine) bertahan cukup lama dan berakhir dengan kematian Constantine XI dan jatuhnya Konstantinopel (Istanbul) di tahun 1453 ketangan Kerajaan Turki Ottoman dibawah kepemimpinan Mahmud II. Ekonomi dan budaya yang sudah maju ditengarai sebagai faktor utamanya. Hal ini membuat Konstantinopel merupakan kota terbesar dan terkaya di Eropa sepanjang Abad Pertengahan. Secara militer dan pertahanan, ada semacam pemberian upeti kepada penjajah dan tentara bayaran dari luar seperti bangsa Avar, Arab, Rus, Bulgar, dan lainnya. Khusus untuk bangsa Han suruhan Attila, subsidi yang diberikan Theodosius II berjumlah 300 Kg emas. Kebijakan lainnya berupa favoritismeke pada pedagang yang berhubungan dengan bangsa Han dan bangsa asing lainnya.

Secara fisik, kebijakan Theodosius II yang lain adalah membentengi tembok Konstantinopel (the walls of Constantinople) dan memanjangkannya 1,5 km kebarat, yang akhirnya berhasil dijebol pada tahun 1204. Per 29 Mei 1453, Kerajaan Ottoman Turki berhasil merobohkan benteng dua tembok dengan bantuan meriam. Walau tetap dipertahankan semasa Ottoman berkuasa, keberadaannya mulai dihilangkan di abad ke-19 menyusul perkembangan kota yang semakin pesat. Tembok Konstantinopel sepanjang 2,8 km dibangun tidak lama setelah Constantine the Great (306-337) memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Bizantium dengan nama Constantinopolis (Kota Constantine). Constantinopolis diresmikan per 11 Mei 330 setelah dibangun selama 6 tahun dengan kesan yang jauh berbeda dengan Roma lama.

Pada tahun 284, Kaisar Diocletianus menilai Kekaisaran Romawi terlalu besar untuk diperintah oleh satu orang. Ia memutuskan untuk membaginya menjadi dua, yaitu bagian timur yang berbahasa Yunani dan bagian barat yang berbahasa Latin. Sehingga terbentuklah kekaisaran Timur dan Kekaisaran Barat. Kaisar menunjuk seorang wakil kaisar bernama Maximilian untuk memerintah kekaisaran bagian barat. Tentara Romawi disusun ulang dan diperbesar hingga mencapai kekuatan 500.000 prajurit. Pajak dinaikkan untuk membayar gaji pasukan. Provinsi juga diatur ulang agar lebih mudah diperintah. Cara hidup Romanitas ditingkatkan dengan menekankan kewenangan ilahi sang kaisar.

Romawi Ketika kata itu tersebut, pikiran kita sebagai orang Indonesia akan terasosiasi pada tentara, kerajaan, nama desa di semenanjung Italia yang berubah menjadi imperium, pemerintahan atau ketatanegaraan, angka, huruf dan bahasa (Latin), hukum, seni, budaya, filosofi, agama, mitologi, kalender, arsitektur, teknologi, lentera badai. Bahasa latin masih digunakan sebagai bahasa obat, hukum, diplomasi (traktat), intelektual, dan pendidikan tinggi.

Misal dalam  bahasa Latin masih di gunakan sampai tahun 1969.Semasa kejayaan Kekaisaran Romawi Kuno, latin isasi membuatnya sebagai lingua franca di banyak negara, khususnya di barat Eropa. Pada masa  kejayaan Kekaisaran Romawi Timur, hellenisasi membuat bahasa Yunani menjadi lingua franca di timur Eropa. Pada masa kejayaan Islam, angka Romawi digantikan angka Arab.

Kerajaan Romawi sendiri terbagi atas 3 periode, yakni Kerajaan Romawi Kuno (Ancient Rome, Kerajaan Romawi Barat, 21 April 753 SM sampai tahun 476 Masehi), Kerajaan Bizantium (Byzantine, Kerajaan Romawi Timur, 395-1453), dan Kerajaan Roma Suci (Holy Roman Empire, 900-1806).

Pada mulanya Kerajaan Romawi  merupakan negara kerajaan yang mendaulatkan raja (teokrasi) selama periode 753-509 SM. Bentuk pemerintahan berubah  menjadi republik selama periode 509-44 SM. Transformasi bentuk negara Romawi menjadi negara otokrasi di mulai ketika Julius Caesar di tunjuk menjadi diktator seumur hidup di tahun 44 SM. Kekaisaran (imperium) Romawi di mulai ketika Octavianus di beri gelar Horrific Augustus per 4 Januari 27 SM.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian di atas mengenai Bangsa Romawi berasal dari masyarakat Agrikultur-militer. Bangsa/kaum petani yang suka berperang dan berekspansi ke sekitar Laut Tengah, Eropa Utara dan Barat serta sebagian Asia dan Afrika. 

Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa Barat yang diambil secara komprehensif. Kekaisaran Romawi mempunyai wilayah kekuasaan yang menyebar dan berkembang (ekspansif) di sekitar daratan Spanyol, Armenia, Inggris hingga Mesir. Kerajaan Romawi merupakan suatu negara yang digolongkan sebagai “statesmanship” yaitu bangsa yang memiliki kemampuan sebagai negarawan. 


Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai penyebar dan pelestari peninggalan kebudayaan klasik dengan kekuasaan yang bertumpu pada kekaisaran (IMPERIUM ROMANIUM). 

Kekaisaran Romawi (Latin: IMPERIVM ROMANVM atau Imperium Romanum) adalah sebuah entitas politik sangat besar yang pernah ada. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia. Dalam proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan Kartago (pemerintahan yang didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia). 

Akibatnya, keduanya berperang dalam sebuah peperangan yang disebut Perang Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir dengan direbutnya kota Kartago oleh Romawi pada tahun 146 SM, yang menandai permulaan dari dominasi pemerintahan Romawi di Eropa, yang terus berkuasa dengan kekuasaan tertinggi selama enam abad berikutnya.

Saran 

Dengan belajarnya sejarah  eropa  1 mahasiswa dapat memahami timbulya dan perkembangan imperium romawi sejak tahun 27 M – pecahnya imperium  romawi serta dapat memahami dan mampu menjelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

http://yohanes18ekopry.blogspot.com/2013/03/ringkasan-sejarah-kekaisaran-romawi.html
http://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Kekaisaran/Romawi

Demikianlah Contoh Makalah yang berjudul Timbulnya Dan Perkembangan Imperium Romawi Tahun 27 Masehi. Semoga dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada semua pembaca.

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon