9 Ciri Kurikulum Pendidikan Holistik

Tags

Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Holistik 

Pendidikan model holistik sangat menekankan pendekatan pendidikan yang sangat manusiawi dan utuh. Model ini tidak sepihak atau tidak sepotong-sepotong; dari aspek otaknya saja, fisiknya saja, atau dari kerohaniannya saja, karena segala aspek fisik maupun kejiwaan saling berkaitan dan melengkapi.

9 Ciri Kurikulum Pendidikan Holistik

Dalam implementasinya, spiritualitas dapat dipadukan secara sinergis dengan religiusitas secara holistik tanpa perlu mereduksi universalitas dan transendensi dari spiritualitas itu sendiri.

9 Ciri-ciri kurikulum dari pendidikan holistik adalah sebagai berikut:
  1. Pembelajaran diarahkan agar siswa menyadari akan keunikan dirinya dengan segala potensinya. Mereka harus diajak untuk berhubungan dengan dirinya yang paling dalam (inner self), sehingga memahami eksistensi, otoritas, tapi sekaligus bergantung sepenuhnya kepada pencipta-Nya.  
  2. Pembelajaran tidak hanya mengembangkan cara berpikir analitis/linier tapi juga intuitif.  
  3. Pembelajaran berkewajiban menumbuh-kembangkan potensi kecerdasan jamak (multiple intelligences).  
  4. Pembelajaran berkewajiban menyadarkan siswa tentang keterkaitannya dengan komunitasnya, sehingga mereka tak boleh mengabaikan tradisi, budaya, kerjasama, hubungan manusiawi, serta pemenuhan kebutuhan yang tepat guna (jawa: nrimo ing pandum; anti konsumerisme). 
  5. Pembelajaran berkewajiban mengajak siswa untuk menyadari hubungannya dengan bumi dan "masyarakat" non manusia seperti hewan, tumbuhan, dan benda benda tak bernyawa (air, udara, tanah) sehingga mereka emiliki kesadaran ekologis
  6. Kurikulum berkewajiban memperhatikan hubungan antara berbagai pokok bahasan dalam tingkatan trans-disipliner, sehingga hal itu akan lebih memberi makna kepada siswa.  
  7. Pembelajaran berkewajiban menghantarkan siswa untuk menyeimbangkan antara belajar individual dengan kelompok (kooperatif, kolaboratif, antara isi dengan proses, antara pengetahuan dengan imajinasi, antara rasional dengan intuisi, antara kuantitatif dengan kualitatif.  
  8. Pembelajaran adalah sesuatu yang tumbuh, menemukan, dan memperluas cakrawala.  
  9. Pembelajaran adalah sebuah proses kreatif dan artistik.
Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif. Oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar.

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon