Contoh Makalah Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan Upaya Pemecahannya

Tags

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI dan UPAYA PEMECAHANNYA



MAKALAH 

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd.


Disusun oleh :
ANTON SAPUTRA 13220001
HENDRI SETIAWAN 13220005
IKA SETIAWATI 13220007
MUSTA’IN RAMLY 13220009


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat ALLAH SAW segala nikmat, rahmatnya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isi nya yang sederhana dengan judul Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Upaya Pemecahannya. 

Dalam penyusunannya, mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd.  selaku pengampu mata kuliah strategi pembelajaran yang telah memberi dukungan dan motivasi agar terselesainya makalah ini. Harapannya semoga ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan.

Demikianlah makalah ini saya buat dengan baik, apabila ada kekurangan saya mohon maaf dan atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

METRO, Maret 201


PENULIS


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 
B. Rumusan masalah
C. Tujuan makalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran yang Berorientasi pada Aktivitas Peserta Didik
B. Kelebihan dan Kekurangan 
C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi 
D. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajarannya
E. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajarannya

BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                                       
A.      Latar Belakang

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kebiasaan sehari-hari.

Hal ini terjadi karena tidak digunakan strategi pembelajaran secara baik dalam setiap proses pembelajaran dalam kelas. Oleh sebab itu suatu strategi merupakan hal penting dalam proses pembelajran dan pencapaian hal. Meskipun pada mulanya kata strategi hanya digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara pengunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Dewasa ini, strategi digunakan dalam proses pembelajaran agar desain kegiatan yang telah tersusun dapat terlaksana dan tercapainya tujuan pembelajaran tersebut. Strategi pembelajaran berisi tentang rangkain-rangkain atau rencana-rencana kegiatan yang didesain dan disusun untuk mencapai tujuan tertentu yang didalamnya telah terdapat metode dan media yang digunakan sesuai dengan keadaan lingkungan pembelajaran.

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut.

B. Rumusan masalah
  1. Pengertian dan karakteristik pembelajaran ekspositori?
  2. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran ekspositori?
  3. Dasar pertimbangan pemilihan strategi?
  4. Langkah pelaksanaan strategi pembelajaran?
  5. Upaya pemecahan kasus pembelajaran?
C. Tujuan makalah
  1.  Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik pembelajaran ekspositori?
  2.  Untuk mengetehui kelebihan dan kekurangan pembelajaran ekspositori?
  3.  Untuk mengetehui dasar pertimbangan pemilihan strategi?
  4. Untuk mengetehui langkah pelaksanaan strategi pembelajaran?
  5. Untuk mengetehui upaya pemecahan kasus pembelajaran?

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakanakan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi "chalk and talk".  

Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya:

  1. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
  2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
  3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.


 
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.

B.       Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Ekspositori
1.    Keunggulan / kelebihan
  • Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
  • Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. 
  • Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
  • Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi pembelajaran ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.

2.    Kelemahan / kekurangan
Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
a.       Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
b.      Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c.        Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d.      Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.  
e.       Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.

C.      Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi
Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai. Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip berikut ini, yang harus diperhatikan oleh setiap guru:
1.      Berorientasi Pada Tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur.
Seperti kriteria pada umumnya, tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.
Memang benar, strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya kemampuan untuk menganalisis, mensintesis sesuatu, atau mungkin mengevaluasi sesuatu, namun tidak berarti tujuan kemampuan berpikir taraf rendah tidak perlu dirumuskan. Justru tujuan itulah yang harus dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi ekspositori.
2.       Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yaang ingin dicapai.
Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan dan dalam proses komunikasi ini pula, bagaimanapun sederhananya, selalu terjadi urutan pemindahan pesan (informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan. Sistem komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat mudah ditangkap oleh penerima pesan secara utuh.
Sebaliknya, sistem komunikasi dikatakan tidak efektif, manakala penerima pesan tidak dapat menangkap setiap pesan yang disampaikan. Kesulitan menangkap pesan itu dapat terjadi oleh berbagai gangguan (noise) yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Akibat gangguan (noise) tersebut memungkinkan penerima pesan (siswa) tidak memahami atau tidak dapat menerima sama sekali pesan yang ingin disampaikan.
Sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat penting untuk diperhatikan. Artinya, bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap gangguan (noise) yang bisa mengganggu proses komunikasi.
3.    Prinsip Kesiapan
Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan mulai kita sajikan mata pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya.
4.    Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri. Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.

D.      Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran
Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:
1.    Persiapan (Preparation)
          Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:
a.    Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.
b.    Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
c.    Bukalah file dalam otak siswa.
          Dalam pelajaran bahasa inggris, tahap persiapan ini dapat diisi dengan berbagai hal yang menarik. Contohnya, memberikan brainstorming dengan menyanyikan lagu bahasa inggris yang berkaitan dengan topik pelajaran yang akan dibahas., atau dengan menampilkan gambar yang membawa siswa menuju topik pelajaran, misalnya akan membahas tentang tenses.
          Maka hal tersebut akan membuat siswa tertarik dan penasaran dengan topik pelajaran yang akan dibahas.
2.    Penyajian (Presentation)
       Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
a.       penggunaan bahasa,
b.       intonasi suara,
c.       menjaga kontak mata dengan siswa, dan
d.       menggunakan joke-joke yang menyegarkan.
       Jika dikaitkan dengan pengajaran bahasa inggris, guru dapat menyajikan materi dengan membacakan teks deskriptif dari buku. Contohnya, pelajaran tenses yang diterapkan dalam teks deskriptif akan dianggap tidak menakutkan apabila disajikan melalui metode Guessing (tebakan) dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh siswa. Maka, pelajaran yang awalnya menjadi momok akan dianggap menarik oleh siswa.
3.        Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
Dalam pelajaran bahasa inggris, kita dapat menggunakan langkah ini misalnya dalam materi simple present tense. Guru dapat mendeskripsikan “mouse”, siswa awalnya hanya mengetahui “mouse” adalah tikus, lalu guru mendeskripsikan kata “deer” dan mereka mengetahuinya sebagai rusa, kemudian guru kembali mendeskripsikan kembali dengan kata baru “ mousedeer” maka pengetahuan awal siswa akan meningkat setelah mengetahui kata tersebut yang dapat diartikan dengan “kancil”.
4.        Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian.
Langkah tersebut dapat digunakan dalam pengajaran bahasa inggris dengan menyimpulkan rumus utama, dari beberapa kalimat dalam teks deskriptif yang telah disampaikan dalam Guessing, dan memberikan pertanyaan tentang kosakata apa saja yang belum dipahami siswa.
5.        Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:
a.       dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,
b.      dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
Dalam pengajaran bahasa inggris, guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mendeskripsikan sesuatu menggunakan tenses simple present. Baik berupa tulisan atau persentasi di depan kelas.

E.       Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran
  1. Jadi upaya pemecahan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan yang matang, pengetahuan yang luas, memiliki rasa percaya diri yang baik, dapat memotivasi para peserta didik dalam proses pembelajaran, mempunyai kemampuan dalam bertutur kata, mampu memahami karakteristik para peserta didik, dan memiliki kemampuan dalam mengelola kelas sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
  2. Pendekatan pengalaman yaitu suatu pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan baik secara individual maupun kelompok.
  3. Pendakatan emosioanal yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam meyakini permasalahan serta dapat merasakan mana yang baik dan yang buruk.
  4. Pendekatan pembiasaan yaitu suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja tanpa difikirkan lagi.
  5. Pendekatan rasionala adalah suatu pendekatan menggunakan rasio atau akal dalam memahami dan menerima permasalahan.
  6. Pendekatan fungsional adalah suatu usaha memberikan materi pelajaran dan menekankan kepada segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sesaui dengan tingkat perkembangannya.
  
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan

Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri. Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.

Sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat penting untuk diperhatikan. Artinya, bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap gangguan (noise) yang bisa mengganggu proses komunikasi.

Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur.

DAFTAR PUSTAKA

http://nurlaela94.blogspot.com/2013/10/strategi-pembelajaran-kspositori_22.html Diakses: 26 maret 2014 pukul 19:30WIB
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta : Kencana Prenada Media, cet-8, 2011.

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon