Contoh Makalah Sejarah Indonesia Sebagai Masyarakat Majemuk

Tags

Indonesia merupakan negara yang memliki berbagai banyak suku dan budaya. Dari Sabang hingga Merauke berjejer suku yang sangat banyak. Kekayaan Alam Indonesia juga tidak dapat dihitung lagi. Jika indonesia mampu mengeksplor semua sumber daya manusia maka dapat dipastikan sumber daya alam Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas sedikit tentang Masyarakat Majemuk di Indonesia. Untuk lebih jelasnya kita simak ulasan makalahnya berikut ini. 

MAKALAH KELOMPOK

INDONESIA sebagai MASYARAKAT MAJEMUK

Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Mata Kuliah 
Study Masyarakat Indonesia yang di Ampu oleh Drs. Sunarjo, M.Pd

Nama Kelompok 1 :

1. ANTON SAPUTRA 13220001
2. BAGAS 13220002
3. EKA CAHYATI 13220003
4. FEBRI BUDI 13220004
5. HENDRI SETIAWAN 13220005
6. I NYOMAN SUKMA ADI 13220006
7. IKA SETYAWATI 13220007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur hanyalah milik Allah SWT dan sholawat serta salam kita sanjungkan kepada nabi kita muhammad S.A.W. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Study Masyarakat Indonesia. Tugas ini membahas mengenai kemajemukan suku bangsa yang ada di Indonesia baik secara vertical maupun horizontal. Kami ucapkan terima kasih atas motivasi, semangat dan dukungan dari teman-teman serta orangtua sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat  membangun. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat untuk kita semua.

Metro, .................

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke ini, terdiri dari bermacam suku bangsa, budaya, ras dan agama. Disebut juga masyarakat majemuk atau multikultur. Kondisi masyarakat seperti ini jika berjalan serasi dan harmonis akan menciptakan integrasi sosial. Jika tidak, terjadilah disintegrasi sosial atau konflik sosial. Pengaruh kemajemukan masyarakat yang perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan konflik sosial adalah munculnya sikap primordial (primordialisme) yang berlebihan dan stereotip etnik. Indonesia dikenal dengan kemajemukan masyarakat, baik dari sisi etnisitas maupun budaya serta agama dan kepercayaannya. Kemajemukan juga menjangkau pada tingkat kesejahteraan ekonomi, pandangan politik serta kewilayahan, yang semua itu sesungguhnya memiliki arti dan peran strategis bagi masyarakat Indonesia.

Meski demikian, secara bersamaan kemajemukan masyarakat itu juga bersifat dilematis dalam kerangka penggalian, pengelo1aan, serta pengembangan potensi bagi bangsa Indonesia untuk menapaki jenjang masa depannya. Kemajemukan masyarakat Indonesia dapat berpotensi membantu bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang bersama. Sebaliknya, jika kemajemukan masyarakat tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan menyuburkan berbagai prasangka negatif (negative stereotyping) antar individu dan kelompok masyarakat yang akhirnya dapat merenggangkan ikatan solidaritas sosial.

Selain itu, jika kita melihat pada kondisi masyarakat dewasa ini, kondisi masyarakat saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Terutama dilihat dari aspek akhlak dan moralnya. Banyak kita dapatkan masyarakat yang tidak begitu peduli dengan perilaku keseharian mereka. Hal ini tentu sangat berbahaya, terlebih apabila ada anak kecil yang melihatnya bisa saja anak kecil yang belum mengetahui mana yang benar dan mana yang salah akan terpengaruh mengikuti bobroknya akhlak maupun moral masyarakat saat ini. 

Oleh karena itu, kita perlu membangun kembali pondasi pola berfikir kita sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah menggali potensi-potensi yang terdapat pada bangsa kita dan tetap menjaga dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang dengan keanekaragaman kultur sosial budaya mampu bersaing dengan bangsa lain, dengan menerapkan pola fikir kritis.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana kemajemukan masyarakat di Indonesia secara vertikal dan horizontal?
  2. Apa  dampak negatif dan positif dari kemajemukan masyarakat Indonesia?
  3. Apa faktor yang mempengaruhi kemajemukan masyarakat Indonesia?
C. Tujuan Penulisan

  1. Mengetahui kemajemukan masyarakat Indonesia secara vertikal dan horizontal
  2. Mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi kemajemukan masyarakat Indonesia
  3. Mengetahui dampak negatif dan positif dari kemajemuan masyarakat Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kemajemukan Masyarakat di Indonesia secara Vertikal dan Horizontal

Kemajemukan masyarakat Indonesia ditunjukkan oleh struktur masyarakatnya yang unik, karena keanekaragaman dalam berbagai hal. Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk. Majemuk berarti banyak ragam, beraneka, dan berjenis-jenis. Konsep masyarakat majemuk (plural society) pertama kali diperkenalkan oleh Furnivall tahun 1948. Kemudian, Usman Pelly (1989) mengkategorikan masyarakat majemuk di suatu kota berdasarkan dua hal, yaitu pembelahan horizontal dan pembelahan vertikal.


Secara horizontal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan:
1. Etnik dan ras atau asal usul keturunan
2. Bahasa daerah
3. Adat Istiadat atau perilaku
4. Agama
5. Pakaian, makanan, dan budaya 

Sedangkan secara vertikal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan:
1. Penghasilan atau ekonomi
2. Pendidikan
3. Pemukiman
4. Pekerjaan
5. Kedudukan sosial politik

Keragaman atau kemajemukkan, masyarakat terjadi karena unsur-unsur seperti ras, etnik, agama, pekerjaan (profesi), penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Penjabaran masyarakat majemuk secara horizontal :

1. Etnik dan ras atau asal usul keturunan

Kata ras berasal dari bahasa Prancis dan Italia, yaitu razza.Pertama kali istilah ras diperkenalkan Franqois Bernier, antropolog Prancis, untuk mengemukakan gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah. 

Setelah itu, orang lalu menetapkan hierarki manusia berdasarkan karakteristik fisik atau biologis. Berdasarkan karakter biologis, pada umumnya manusia dikelompokkan dalam berbagai ras. Manusia dibedakan menurut bentuk wajah, rambut, tinggi badan, warna kulit, mata, hidung, dan karakteristik fisik lainnya. Jadi, ras adalah perbedaan manusia menurut berdasarkan ciri fisik biologis.

Koentjaraningrat (1990) menyatakan suku bangsa sebagai kelompok sosial atau kesatuan hidup manusia yang memiliki sistem interaksi, yang ada karena kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggotanya serta memiliki sistem kepemimpinan sendiri.

2. Bahasa Daerah

Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis karena adanya keanekaragaman dalam kehidupannya, budaya maupun suku. Dengan adanya hal tersebut menyebabkan adanya keanekaragaman dalam tata cara berbahasa. Seperti halnya perbedaan antara pulau jawa dan sumatera begitu pula dengan pulau lainnya yang memiliki karakteristik yang berbeda. 

3. Adat Istiadat atau perilaku

Kemajemukan dalam masyarakat Indonesia juga sangat berpengaruh terhadap adat istiadat masyarakatnya. Berdasarkan tempat, kebiasaan dan keseharian dalam kehidupan yang berbeda akan menghasilkan kreatifitas adat istiadat yang tidak sama (saling berbeda). Contohnya: Pola prilaku dalam kehidupan masyarakat pulau jawa dan sumatera, pulau jawa masyarakatnya  lebih cenderung halus dalam tata bicaranya dan masyarakat sumatera cenderung lebih keras dan tegas. 

4. Agama

Indonesia adalah Negara yang terdiri dari berbagai pulau sehingga mempengaruhi kemajemukan didalam masyarakatnya terutama dalam agama yang dianut setiap masyarakatnya. Agama tersebut dipengaruhi oleh tempat dan keyakinan yang dimiliki masyarakatnya. Begitu juga dengan perkembangan yang masuk dan berkembang didaerah-daerah tersebut.

5. Pakaian, makanan, dan budaya 

Kemajemukan yang terjadi pada masyarakat Indonesia sangat mempengaruhi dalam pola kehidupan disemua bidangnya. Bahkan dalam hal pakaian, makanan, dan budaya seperti yang terlihat pada masyarakat kita. Seperti masyarakat timur mereka memiliki kebiasaan memakan sagu bukan nasi sedangkan masyarat bagian barat lebih menyukai makan nasi. 

Penjabaran masyarakat majemuk secara vertikal, yaitu :

1. Penghasilan atau ekonomi

Kemajemukan dalam bidang profesi juga terjadi dalam masyarakat Indonesia. Seperti masyarakat pedesaan berprofesi sebagai petani sedangkan masyarakat kota bekerja sebagai pemilik perusahaan.

2 . Pendidikan

Dalam proses pendidikannya, setiap masyarakat majemuk memiliki keyakinan dan anggapan yang berbeda. Contohnya adalah dalam pendidikan masyarakatnya terdapat perbedaan seperti penambahan pendidikan kebudayaan mereka masiang-masing. 

3. Pemukiman

Dengan karakteristik yang beragam dikarenakan kemajemukan masyarakat yang berbeda maka dalam pembuatan pemukimannyapun juga beragam. 

4. Pekerjaan

Kemajemukan pada masyarakat Indonesia mempengaruhi jenis pekerjan. Keanekaragaman tersebut, yaitu adanya profesi sebagai perkerjan petani, perusahan, dan nelayan.

5. Kedudukan sosial politik

Masyarakat majemuk memiliki kedudukan social polik yang berbeda- beda. Contohnya: adanya kepala suku dan penjabat.

B. Faktor Pengaruh Kemajemukan Masyarakat Indonesia

Berikut ini adalah pengaruh positif kemajemukan masyarakat di Indonesia:
  1. Adanya akulturasi budaya yang berasal dari agama yang berbeda yang menunjukkan semakin eratnya persatuan dan kesatuan di Indonesia. Contoh: wayang adalah hasil budaya dari agama hindu tetapi oleh umat islam digunakan untuk syi’ar agama dan disambut hangat oleh umat hindu.
  2. Saling menghormati antar agama satu dengan agama yang lainnya. Contoh: penetapan hari libur nasional yang sebagian besar merupakan hari perayaan dari seluruh agama di Indonesia. Misalnya, pada penetapan hari raya imlek, tidak hanya warga Indonesia yang merayakan (umat konghuchu)  saja yang diliburkan tetapi semua warga negara Indonesia juga diliburkan sebagai bentuk toleransi dan menghormati satu sama lain.
  3. Setiap agama memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga menambah keragaman kebudayaan Indonesia. Contoh: agama hindu memiliki adat istiadat yang salah satunya adalah Upacara Ngaben yaitu upacara pemakaman jenazah/kremasi umat hindu di Bali yang sangat disakralkan dan diagungkan. Sedangkan agama islam memiliki adat istiadat yang salah satunya adalah sekaten yaitu peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap tanggal 5 bulan jawa mulud di alun-alun Surakarta dan Yogyakarta.

Sedangkan dampak negatif kemajemukan masyarakat Indonesia, yaitu :

1 . Berpotensi menimbulkan konflik

Konflik yang dapat terjadi dalam dua macam yaitu konflik yang bersifat ideologis dan konflik yang bersifat politis  (Nasikun, 1995: 63). Di konflik ideologis, konfik tersebut muncul dalam perbedaan presepsi dari berbagai golongan masyarakat dalam menyikapi suatu hal. Sementara di tingkatan politis, konflik terjadi disebabkan karena adanya pertentangan dalam pembagian sumber kekuasaan.

C. Faktor Pengaruh Kemajemukan Masyarakat Indonesia
  1. Keadaan geografi Indonesia yang merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari lima pulau besar dan lebih dari 13.000 pulau kecil sehingga hal tersebut menyebabkan penduduk yang menempati satu pulau atau sebagian dari satu pulau tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa, dimana setiap suku bangsa memandang dirinya sebagai suku jenis tersendiri.
  2. Letak Indonesia diantara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik serta diantara Benua Asia dan Australia, maka Indonesia berada di tengah-tengah lalu lintas perdagangan. Hal ini mempengaruhi terciptanya pluralitas/kemajemujkan agama.
  3. Iklim yang berbeda serta struktur tanah di berbagai daerah kepulauan Nusantara ini merupakan factor yang menciptakan kemajemukan regional.

BAB III
KESIMPULAN

Kemajemukan berarti banyak ragam, beraneka, dan berjenis-jenis. Usman Pelly (1989) mengkategorikan masyarakat majemuk di suatu kota berdasarkan dua hal, yaitu pembelahan horizontal dan pembelahan vertikal. Secara horizontal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan : Etnik dan ras atau asal usul keturunan, Bahasa daerah, Adat Istiadat atau perilaku, Agama, dan Pakaian, makanan, serta budaya. Sedangkan secara vertikal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan: Penghasilan atau ekonomi, Pendidikan, Pemukiman, Pekerjaan dan Kedudukan sosial politik. 

Kemajemukan di Indonesia membawa dampak positif dan negatif. Beberapa factor yang mempengaruhi kemajemukan di Indonesia :
  1. Adanya akulturasi budaya
  2. Saling menghormati antar agama satu dengan agama yang lainnya
  3. Menambah keragaman kebudayaan Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Nasikun. 1995. “Struktur Majemuk Masyarakat Indonesia”, dalam Sistem Sosial Indonesia.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 27-50.
Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESS

Demikianlah contoh makalah sejarah yang berjudul Indonesia Sebagai Masyarakat Majemuk. Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan tinggalkan komentarr kamu dibawah ini.

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon