Pada Kesempatan kali ini kita akan mengulas sedikit arsip dari makalah kuliah pada semester 2 prodi sejarah tahun 2014 lalu. Makalah ini diperuntukkan untuk mengisi tugas kelompok dengan judul Masa Filsafat Modern pada mata kuliah Sejarah Filsafat. seperti apa makalahnya mari kita simak bersama berikut ini:
TUGAS KELOMPOK
SEJARAH FISAFATMASA FILSAFAT MODERN
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah filsafat sejarah yang diampu oleh Dra. SUMIYATUN, M. Pd
Disusun oleh :
NO NAMA NPM
1 DENI EKO SETIAWAN 13220020
2 HENDRI SETIAWAN 13220005
3 YOHANA KRISTANTI 13220016
KELOMPOK : VII ( TUJUH )
PRODY: PENDIDIKAN SEJARAH
SEMESTER : II (dua)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WR.WB.
Puji syukur senantiasa kami haturkan kepada Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Terimakasih kepada anggota kelompok yang telah berusaha dan bekerja keras dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini selain diperuntukkan dalam pemenuhan tugas Sejarah filsafat, juga berguna dalam memberikan pemahaman dan menambah pengetahuan kepada pembaca tentang “masa filsafat modern”.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga saja makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Terimakasih.
Wassalamu’alaikum WR.WB.
Metro, .................
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISI iii
BAB II PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1. awal perkembangan filsafat modern 3
2.2. definisi/ karakteristik pemikiran pada masa filsafat modern 7
2.3. para tokoh filsof modern dan pemikirannya 11
BABIII PENUTUP 18
Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditinjau dari sudut
sejarah, filsafat Barat memiliki empat periodisasi. Periodisasi ini didasarkan
atas corak pemikiran yang dominan pada waktu itu. Pertama, adalah zaman Yunani
Kuno, ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno adalah ditujukannya perhatian
terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan
asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya gejala-gejala.
Para filosof pada masa
ini mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya, sehingga ciri pemikiran
filsafat pada zaman ini disebut kosmosentris. Kedua, adalah zaman Abad
Pertengahan, ciri pemikiran filsafat pada zaman ini di sebut teosentris. Para
filosof pada masa ini memakai pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma-dogma
agama Kristiani, akibatnya perkembangan alam pemikiran Eropa pada abad
pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan dengan ajaran
agama, sehingga pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan dipandang seakan-akan
tidak penting bagi sejarah pemikiran filsafat sebenarnya. Ketiga, adalah zaman
Abad Modern, para filosof zaman ini menjadikan manusia sebagai pusat analisis
filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim disebut antroposentris. Filsafat
Barat modern dengan demikian memiliki corak yang berbeda dengan filsafat Abad
Pertengahan.
Letak perbedaan itu
terutama pada otoritas kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Jika pada Abad
Pertengahan otoritas kekuasaan mutlak dipegang oleh Gereja dengan
dogma-dogmanya, maka pada zaman Modern otoritas kekuasaan itu terletak pada
kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada zaman modern tidak mau diikat
oleh kekuasaan manapun, kecuali oleh kekuasaan yang ada pada dirinya sendiri
yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah agama dengan gerejanya serta
Raja dengan kekuasaan politiknya yang bersifat absolut. Keempat, adalah Abad
Kontemporer dengan ciri pokok pemikiran logosentris, artinya teks menjadi tema
sentral diskursus filsafat.
1.1. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana awal perkembangan masa filsafat modern ?
2.
Bagaimana definisi/ karakteristik filsafat modern dan
pemikirannya ?
3.
Bagaimana para tokoh filosof modern dan pemikirannya ?
1.2. Tujuan
Penulisan
- Tujuan khususnya adalah Sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah sejarah filsafat yang diampu oleh Dra. Sumiyatun, M.Pd
- Tujuan umumnya adalah untuk memberikan penjelasan terhadap pembaca mengenai masa filsafat modern.
BAB II
PEMBAHASAN
A. AWAL PERKEMBANGAN FILSAFAT MODERN
Berbicara tentang kelahiran dan
perkembangan filsafat pada awal nkelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa peradaban kuno (masa
Yunani) pada tahun 2000 sebelum masehi Babylon yang hidup di lembah sungai Nil
(Mesir) dan sungai Efrat, telah mengenal alat pengukur berat, table bilangan
berpangkat, table perkalian dengan menggunakan sepuluh jari. Piramida yang
merupakan salah satu keajaiban dunia itu, yang ternyata pembuatannya
menggunakan geometri dan matematika, menunjukkan cara berpikirnya yang sudah
tinggi. Selain itu merekapun sudah dapat mengadakan pengamatan benda-benda
langit,baik bintang,bulan,matahari,sehingga dapat meramalkan gerhana bulan
maupun gerhana matahari. Ternyata ilmu yang mereka pakai dewasa ini disebut
astronomi. Di India dan Cina pada waktu itu telah ditemukan cara pembuatan
kertas dan kompas (sebagai petunjuk arah).
Batas jelas mengenai kapan
dimulainya penghabisan abad pertengahan sulit ditentukan. Yang dapat ditentukan
ialah bahwa abad pertengahan itu telah selesai tatkala datangnya zaman
Renaisssance yang meliputi kurun waktu abad ke-15 dan ke-16 (bertens: 44). Abad
pertengahan adalah abad ketika alam pikiran dikungkung oleh gereja.
Dalam
keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat sangat terbatas, perkembangan
sains sulit terjadi, juga perkembangan filsafat, bahkan dikatakan manusia tidak
mampu menemukan dirinya sendiri.Oleh karena itu, orang mulai mencari
alternative.Di dalam perenungan mencari alternative itu orang teringat pada
suatu zaman ketika peradaban begitu bebas, pemikiran tidak dikungkung, sains
maju, yaitu zaman dan peradaban Yunani kuno.Usaha ini sebenarnya telah dimulai
didalam karya orang-orang Italia di dalam kesusastraan, misalnya pada Petrarce
(1304-1374) dan Boccaccio (1313-1375).
1. Renaissance
Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis. Dalam
bahasa Latin berarti “re + nasci” berarti lahir kembali (rebirth).
Istilah ini biasanya digunakan oleh sejarawan untuk menunjuk berbagai periode
kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa.Dan lebih khusus lagi
di Italia, sepanjang abad ke-15 dan ke-16. Istilah ini mula-mula digunakan oleh
seseorang sejarawan terkenal, Michelet dan dikembangkan oleh J. Burckhardt
(1860) untuk konsep sejarah yang menunjuk kepada periode yang bersifat
individualism, kebangkitan kebudayaan antik, penemuan dunia dan manusia,
sebagai periode yang dilawankan dengan periode abad pertengahan (runes:270).
Karya filsafat pada abad ini sering disebut filsafat Renaissance (runes:271).(ahmad
tafsir, 2010:124).
Oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan
berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa.Dalam
keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat dibatasi, sehingga perkembangan
sains sulit terjadi, demikian pula filsafat tidak berkembang, bahkan dapat
dikatakan bahwa manusia tidak mampu menemukan dirinya sendiri.Oleh karena itu,
orang mulai mencari alternatif.Dalam perenungan mencari alternatif itulah orang
teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas dan maju, pemikiran
tidak dikungkung, sehingga sains berkembang, yaitu zaman Yunani kuno.Pada zaman
Yunani kuno tersebut orang melihat kemajuan kemanusiaan telah terjadi.Kondisi
seperti itulah yang hendak dihidupkan kembali. Orang yang pertama menggunakan
istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis terkenal.
Menurutnya, Renaissance ialah periode penemuan manusia dan dunia dan bukan
senagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern.Bila
dikaitkan dengan keadaan, Renaissence adalah masa antara zaman pertengahan dan
zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan, yang ditandai oleh
sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Di satu pihak terdapat Astrologi,
kepercayaan yang bersangkutan dengfan dunia hitam, perang-perang agama, dan
sebagainya, dan di lain pihak muncul lah ilmu pengetahuan alam modern serta
mulai berpengarunya suatu perasaan hidup baru. Pada saat itu muncul lah
usaha-usaha penelitian yang lebih giat yang pada akhirnya memunculkan sains
baru.
Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh satu usaha
besar dari Descartes (1596-1650) untuk memberikan kepada filsafat suatu
bangunan yang baru dalam bidang filsafat, zaman Renaissance kurang menghasilkan
karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Namun, diantara
perkembangan itu, terjadi pula perkembangan dalam bidang filsafat.Descartes
sering disebut sebagai tokoh pertama filsafat modern.
Sejak itu dan juga telah dimunculkan sebelumnya, yaitu sejak
permulaan Renaissance, sebenarnya individualisme dan humanisme telah
dicanangkan.Descartes memperkuat idea-idea ini.Humanisme dan Indevidualisme
merupakan ciri Renaissance yang penting.Humanisme adalah pandangan bahwa
manusia mampu mengatur dunia dan dirinya.Ini suatu pandangan yang tidak
menyenangkan orang0orang yang beragama.Oleh karena itu, zaman ini sering juga
disebut sebagai zaman Humanisme, maksudnya manusia diangkat dari abad
pertangahan.
Ciri utama Renaissance ialah Humanisme, Individualisme,
lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), Empirisme, dan
Rasionalisme.Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance, melaunkan kelak
pada zaman sesudahnya (zaman modern).Sains berkembang karena semangat dan hasil
Empirisme itu.Agama Kristen semakin ditinggalkan, karena semangat Humanisme
itu.Ini kelihatan dengan jelas kelak pada zaman modern.Pada zaman modern
filsafat di dahului oleh zaman Renaissance.Ciri-ciri filsafat Renaissance ada
pada filsafat modern.Tokoh pertama filsafat modern adalah Descartes.Yaitu
menghidupkan kembali Rasionalisme Yunani, Individualisme, lepas dari pengaruh
agama.Sekalipun demikian, para ahli lebih senang menyebut Descartes sebagai
tokoh Rasionalisme. (atang dan beni ahmad, 2008:339-340).
Pada zaman Renaissance ada banyak penemuan di bidang ilmu
pengetahuan. Di antara tokoh-tokohnya adalah :
Ia dilahirkan di Torun, Polandia dan belajar di Universitas
Cracow. Walaupun ia tidak mengambil studi astronomi, namun ia mempunyai
koleksi buku-buku astronomi dan matematika. Ia sering disebut sebagai Founder
of Astronomy.
Ia mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad
raya dan Bumi mempunyai dua macam gerak, yaitu : perputaran sehari-hari
pada porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari. Teori itu disebut Heliocentric
menggeser teori Ptolemaic.Ini adalah perkembangan besar, tetapi yang
lebih penting adalah metode yang dipakai Copernicus, yaitu metode mencakup
penelitian terhadap benda-benda langit dan kalkulasi matematik dari pergerakan
benda-benda tersebut.
Galileo Galilei adalah salah seorang penemu terbesar
dibidang ilmu pengetahuan.Ia Menemukan bahwa sebuah peluru yang ditembakkan
membuat suatu gerak parabola, bukan gerak horizontal yang kemudian berubah
menjadi gerak vertical.Ia menerima pandangan bahwa matahari adalah pusat jagad
raya. Dengan teleskopnya, ia mengamati jagad raya dan menemukan bahwa bintang
Bimasakti terdiri dari bintang-bintang yang banyak sekali jumlahnya dan
masing-masing berdiri sendiri. Selain itu, ia juga berhasil mengamati bentuk
Venus dan menemukan beberapa satelit Jupiter.
Francis Bacon adalah seorang filosof dan plitikus Inggris.Ia
belajar di CambridgeUniversity dan kemudian menduduki jabatan penting
dipemerintahan serta pernah terpilih menjadi anggota parlemen. Ia adalah
pendukung penggunaan Scientific Methods, ia berpendapat bahwa pengakuan
tentang pengetahuan pada zaman dahulu kebanyakan salah, tetapi ia percaya bahwa
orang dapat mengungkapkan kebenaran dengan Inductive Methods, tetapi
lebih dahulu harus membersihkan pikiran dari prasangka yang ia namakan idols
(arca). Bacon telah memberi kita pernyataan yang klasik tentang
kesalahan-kesalahan berpikir dalam Idols of the Mind. (ahmad tafsir,
1990:162).
Pada masa Renaissance muncul aliran yang menetapkan
kebenaran berpusat padamanusia, Yang kemudian disebut dengan Humanisme.Aliran
ini lahir disebabkan oleh kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai
penemuan manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaan, gereja telah meredam
para filosof dan ilmuwan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah
mengingkari kitab suci yang selama ini diacu oleh kaum Kristiani.
Humanisme menurut Ali Syaryati (1992:39), berkaitan dengan
eksistensi manusia, bagian dari aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan
pokok dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia.Aliran ini memandang
bahwa manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk
memperbaiki spesiesnya.
Ada empat aliran yang mengklaim sebagai bagian dari Humanisme, yaitu :
1. Liberalisme Barat
2. Marxisme
3. Esiktensialisme
4. Agama
Pada masa modern ini pemikiran filosofis seperti dilahirkan kembali dimana sebelumnya dominasi gereja sangat dominan yang berakibat pada upaya mensinkronkan antara ajaran gereja dengan pemikiran filsafat.Kebangkitan kembali rasio mewarnai zaman modern dengan salah seorang pelopornya adalah Descartes, dia berjasa dalam merehabilitasi, mengotonomisasi kembali rasio yang sebelumnya hanya menjadi budak keimanan.
Diantara pemikir-pemikir zaman modern ada Descartes (1596-1650) yang berteorikan Rasionalisme, ajarannya punya pengaruh yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan.Dalam perkembangannya argumen Descartes (rasionalisme) mendapat tantangan keras dari para filosof penganut Empirisme seperti David Hume (1711-1776), John Locke (1632-1704).Mereka berpendapat bahwa pengetahuan hanya didapatkan dari pengalaman lewat pengamatan empiris. Pertentangan tersebut terus berlanjut sampai muncul Immanuel Kant (1724-1804) yang berhasil membuat sintesis antara rasionalisme dengan empirisme, Kant juga dianggap sebagai tokoh sentral dalam zaman modern dengan pernyataannya yang terkenal sapere aude yang artinya berani berfikir sendiri, pernyataan ini jelas makin mendorong upaya-upaya berfikir manusia tanpa perlu takut terhadap kekangan.
Dalam era filsafat modern ini yang berlanjut
pada abad ke-20, muncullah berbagai aliran pemikiran, yaitu:
1. Rasionalisme.
2. Empirisme.
3. Kritisisme.
4. Idealisme.
5. Positivisme.
6. Evolusionisme.
7. Materialisme.
8. Neo-Kantianisme.
9. Pragmatisme.
10. Filsafat Hidup.
11. Fenomenologi.
12. Eksistensialisme.
13. Neo-Thomisme.
1. Rene Descartes.
2. Thomas Hobbes.
3. John Locke.
4. David Hume.
5. Immanuel Kant.
a. Apakah yang bisa kuketahui?
b. Apakah yang harus kulakukan?
c. Apakah yang bisa kuharapkan?
Pertanyaan ini dijawab sebagai berikut:
a. Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca indera. Lain daripada itu merupakan “ilusi” saja, hanyalah ide.
b. Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh: orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan.
c. Yang bisa diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya. Inilah yang memutuskan pengharapan manusia.
BAB III
Latar belakang munculnya konsep pemikiran
Rasionalisme ialah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran
tradisional (skolastik), yang pernah diterima, tetapi ternyata tidak mampu
menangani hasil-hasil yang dihadapi. Descartes menginginkan cara baru dalam
berpikir, maka diperlukan titik tolak pemikiran pasti yang ditemukan dalam
keragu-raguan. segala sesuatu bisa disangsikan tapi subjek yang berfikir
menguatkan kepada kepastian.Pelopor dari alirannya adalah Rene Descartes
(1596-1650).
Karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dapat
dirasakan manfaatnya, pandangan orang terhadap filsafat mulai merosot.Hal ini
terjadi karena filsafat dianggap tidak berguna lagi bagi kehidupan. Pada sisi
lain, ilmu pengetahuan sangat besar sekali manfaatnya bagi kehidupan. Kemudian
ada anggapan bahwa pengetahuanlah yang bermanfat, pasti dan benar hanya
diperoleh lewat indera (empiri), dan empirilah satu-satunya sumber pengetahuan.
Pemikiran tersebut lahir dengan nama Empirisme.Sebagai tokohnya ialah Thomas
Hobbes (1588-1679), John Locke (1932-1704), David Hume (1711-1776).
Aliran ini muncul pada abad ke-18, suatu zaman
dimana seorang ahli pikir yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara
Rasionalisme dan Empirisme. Zaman baru ini disebut zaman Pencerahan
(aufklarung). Zaman pencerahan ini muncul dimana manusia lahir dalam keadaan
belum dewasa (dalam pemikiran filsafatnya).Setelah itu, manusia telah bebas
dari otoritas yang datangnya dari luar manusia, demi kemajuan peradaban
manusia.
Sebagai latar belakang dari aliran
ini manusia melihat adanya kemajuan ilmu pengetahuan (ilmu pasti, biologi,
filsafat dan sejarah) telah mencapai hasil yang sangat bagus. Di sisi lain,
jalanny filsafat terasa tersendat-sendat. Untuk itu diperlukan upaya agar
filsafat dapat berkembang dengan ilmu pengetahuan.Tokoh – tokohnya antara lainIsaac
Newton (1642-1727), Immanuel Kant (1724-1804).
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran
yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau
jiwa.ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu.Aliran ini merupakan
aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia.
Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari
Plato.yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan
sebenarnya.
Adapun alam nyata yang menempati ruang ini
hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu.Aristoteles memberikan sifat
kerohanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam ide sebagai sesuatu tenaga
(entelechie) yang berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari
benda itu.Sebenarnya dapat dikatakan sepanjang masa tidak pernah faham
idealisme hilang sirna sekali.Di masa abad pertengahan malahan satu-satunya
pendapat yang disepakati oleh semua ahli pikir adalah dasar idealisme
ini.Aliran ini muncul pada abad ke-18.Pelopor aliran ini ialah J.G. Fichte
(1762-1814), F.W.J. Schelling (1775-1854), G.W.F. Hegel (1770-1831), Arthur
Schopenhauer (1788-1860).
Positivisme ini lahir pada abad ke-19. Titik
tolak pemikirannya ialah apa yang telah diketahui adalah sesuatu yang faktual
dan yang positif, sehingga aliran yang menganut metafisika ditolaknya. Maksud
positif adalah segala gejala dan segala yang tampak seperti apa adanya, sebatas
pengalaman- pengalaman objektif saja. Jadi, setelah fakta diperoleh,
fakta-fakta tersebut di olah dan di atur untuk dapat memberikan asumsi
(proyeksi) pada masa depan.Beberapa tokoh aliran ini ialah August Comte
(1798-1857), John S. Mill (1806-1873), Herbert Spencer (1820-1903).
Aliran evolusionisme ini dipelopori oleh seorang
Zoologi yang sangat berpengaruh hingga saat ini yaitu Charles Robert Darwin
(1809-1882).
Penganut aliran ini antara lain Julien de La
Mettrie (1709-1751), Ludwig Feueurbach (1804-1872), Karl Heinrich Marx
(1818-1883).
Setelah aliran Materialisme semakin merajalela,
banyak filosof-filosof jerman yang tidak puas terhadap Materialisme,
Positivisme dan Idealisme.Mereka menginginkan kembali pada filsafat kritis
yangbebas dari spekulasi Idealisme dan terbebas dari dogmatis Positivisme dan
Materialisme. Gerakan ini di sebut dengan nama Neo-Kantianisme.Tokoh aliran ini
antara lain Wilhelm Windelband (1848-1915), Herman Cohen (1842-1918), Paul
Natrop (1854-1924), Heinrich Reickhart (1863-1939).
Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani, kata pragma
yang artinya guna. Maka Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan
bahwa yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar
dengan akibat – akibat yang bermanfaat secaraa praktis. Misalnya, berbagai
pengalaman pribadi tentang kebenaran mistik, asalkan dapat membawa kepraktisan
dan bermanfaat.Artinya, segala sesuatu dapat diterima asalkan bermanfaat bagi
kehidupan.Tokoh dari aliran Pragmatisme ialah William James (1842-1910).
Aliran filsafat ini lahir akibat dari reaksi
dengan adanya kemajuan IPTEK yang menyebabkan indusitrialisasi semakin pesat.Hal
ini mempengaruhi pola pemikiran manusia.Peranan akal pikir hanya digunakan
untuk menganalisis sampai menyusun suatu sintesis baru.Bahkan alam semesta atau
manusia dianggap mesin, yang tersusun dari beberapa komponen dan bekerja sesuai
dengan hukum – hukumnya.Tokoh dari aliran ini ialah Henry Bergson
(1859-1941), John Dewey (1859-1952).
Fenomenologi berasal dari kata fenomen
yang artinya gejala, yaitu suatu hal yang tidak nyata dan semu.Kebalikannya
kenyataan juga dapat diartikan sebagai ungkapan kejadian yang dapat diamati
lewat indera.Misalnya, orang yang menderita sakit demam gejalanya muka yang
terlihat pucat, bersin – bersin dll.Dalam filsafat ini arti tersebut berbeda
dengan yang dimaksud, yaitu suatu gejala tidak perlu harus diamati oleh indera,
karena gejala juga dapat dilihat secara batiniyah dan tidak harus berupa
kejadian – kejadian. Jadi, apa yang kelihatan dalam dirinya sendiri seperti apa
adanya. Tokoh aliran
fenomenologi ialah Edmund Husserl (1839-1939), Max Scheler (1874-1928).
Kata eksistensialisme berasal dari kata eks =
ke luar, dan sistensi atau sisto = berdiri, menempatkan.
Secara umum berart, manusia dalam keberadaannya itu sadar bahwa dirinya ada dan
segala sesuatu keberadaannya ditentukan oleh subjek benda tersebut.Karena
manusia selalu terlihat di sekelilingnya, sekaligus sebagai miliknya.Upaya
untuk menjadi miliknya itu manusia harus berbuat menjadikan-merncanakan, yang
berdasar pada pengalaman yang nyata/konkret.
Aliran ini merupakan aliran filsafat yang
memandang berbagai gejala dengan berdasar pada eksistensinya. Artinya,
bagaimana manusia berada dalam dunia.Pelopornya ialah Soren
Kierkegaard (1813-1855), Martin Heidegger, J.P Sartre, Karl Jaspers, Gabriel
Marcel.
Pada pertengahan abad ke-19, di tengah – tengah
gereja Katolik banyak penganut paham Thomisme, yaitu aliran yang mengikuti
paham Thomas Aquinas. Pada mulanya dikalangan gereja terdapat
semacam keharusan untuk mempelajari ajaran tersebut. Kemudian, akhirnya menjadi
paham Thomisme, yaitu:
- Pertama, paham yang menganggap ajaran Thomas sudah sempurna.Tugas kita adalah memberi tafsir sesuai denga keadaan zaman.
- Kedua, paham yang menganggap bahwa walaupun ajaran thomas telah sempurna, tetapi masih terddapat hal-hal yang pada suatu saat belum dibahas. Oleh karena itu, sekarang perlu diadakan penyesuaian sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
- Ketiga, paham mengaggap bahwa ajaran Thomas harus diikuti, akan tetapi tidak boleh beranggapan bahwa ajarannya betul-betul sempurna
Perkembangan ilmu pengetahuan pada jaman modern
tak lepas dari peran serta filosof yang mencetuskannya, beberapa faham diatas
tentu di dalangi oleh intervensi dari filosof yang bersangkutan.
Demikian ada beberapa filosof dari masa modern
yang telah menemukan konsep pemikiran modern dari berbagai paham:
1. Rene Descartes.
René Descartes lahir di La Haye, Perancis, 31
Maret 1596–meninggal di Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53
tahun, juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa Latin, merupakan seorang filosof dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting
ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia
(1641).
Rene Descartes sering disebut sebagai bapak
filsafat modern.Rene Descartes lahir di La Haye Touraine-Prancis dari sebuah
keluarga borjuis. Ayah Descartes adalah ketua Parlemen Inggris dan memiliki
tanah yang cukup luas ( borjuis ). Ketika ayah Descartes meninggal dan menerima
warisan ayahnya, ia menjual tanah warisan itu, dan menginvestasikan uangnya
dengan pendapatan enam atau tujuh ribu franc pertahun. Dia sekolah di
Universitas Jesuit di La Fleche dari tahun 1604-1612, yang tampaknya telah
memberikan dasar-dasar matematika modern. Pada tahun 1612, dia pergi ke paris,
namun kehidupan sosial disana dia anggap membosankan, dan kemudian dia
mengasingkan diri ke daerah terpencil di Prancis untuk menekuni Geometri, nama
daerah terpencil itu Faubourg. Teman-temannya menemukan dia di tempat perasingan
yang ia tinggali, maka untuk lebih menyembunyikan diri, ia memutuskan untuk
mendaftarkan diri menjadi tentara Belanda (1617). Ketika Belanda dalam keadaan
damai, dia tampak menikmati meditasinya tanpa gangguan selama dua tahun.Tetapi,
meletusnya Perang Tiga Puluh Tahun mendorongnya untuk mendaftarkan diri sebagai
tentara Bavaria (1619).Di Bavaria inilah selama musim dingin 1619-1690, dia
mendapatkan pengalaman yang dituangkannya ke dalam buku Discours de la Methode
(Russel, 2007:733).
Descartes, kadang dipanggil "Penemu Filsafat
Modern" dan "Bapak Matematika Modern", adalah salah satu pemikir
paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Dia menginspirasi
generasi filosof kontemporer dan setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa
yang sekarang kita kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi
filosofikal pada Eropa abad ke-17 dan 18.
Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di
Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti,
kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir (Rasionalisme).Pemikiran
Descartesyang penting adalah diktum kesangsian.Dalam bahasa Latin kalimat ini
adalah: cogito ergo sum sedangkan dalam bahasa Perancis adalah: Je pense
donc je suis. Arti dari keduanya adalah:"Aku berpikir maka aku ada".
(Ing: I think, therefore I am).
Thomas Hobbes (1588-1679) dilahirkan di
Malmesbury, sebuah kota kecil yang berjarak 25 kilometer dari London, Inggris.
Ia dilahirkan pada tanggal 15 April 1588. Ketika Hobbes dilahirkan, armada
Spanyol sedang menyerbu Inggris.Ayah Hobbes adalah seorang pendeta di Westport,
bagian dari Malmesbury. Ayahnya bermasalah dengan pihak gereja sehingga
melarikan diri dari kota tersebut dan meninggalkan Hobbes untuk diasuh oleh
pamannya.
Pada tahun 1603-1608, Hobbes belajar di Magdalen
Hall, Oxford pada usia 14 tahun. Menurut kesaksian pribadi Hobbes, ia tidak
menyukai pelajaran fisika dan logika Aristoteles. Ia lebih suka membaca
mengenai eksplorasi terhadap penemuan tanah-tanah baru serta mempelajari
peta-peta bumi dan bintang-bintang. Karena itulah, astronomi adalah bidang
sains yang mendapat perhatian dari Hobbes, dan terus digeluti oleh Hobbes.
Kemudian pada masa kemudian, Hobbes juga menyesali karena ia tidak mempelajari
matematika saat menempuh pendidikan di Oxford.Hobbes sendiri ialah filosof yang
beraliran empirisme.Pandangannya yang terkenal adalah konsep manusia dari sudut
pandang empirisme-materialisme, serta pandangan tentang hubungan manusia dengan
sistem negara.
Hobbes memiliki pengaruh terhadap seluruh bidang
kajian moral di Inggris serta filsafat politik, khususnya melalui bukunya yang
amat terkenal "Leviathan".Hobbes tidak hanya terkenal di Inggris
tetapi juga di Eropa Daratan.Selain dikenal sebagai filosof, Hobbes juga terkenal
sebagai ahli matematika dan sarjana klasik.Ia pernah menjadi guru matematika
Charles II serta menerbitkan terjemahan Illiad dan Odyssey karya Homeros.
John Locke dilahirkan pada tanggal 28 Agustus
1632 di Wrington, Somerset. Keluarganya berasal dari kelas menengah dan ayahnya
memiliki beberapa rumah dan tanah di sekitar Pensford, sebuah kota kecil di
bagian selatan Bristol. Selain bekerja sebagai pemilik tanah, ayah Locke
bekerja juga sebagai pengacara dan melakukan tugas-tugas administratif di pemerintahan
lokal.
Pada tahun 1647, Locke belajar di Sekolah
Westminster, yang pada waktu itu merupakan sekolah terkenal di Inggris.
Pendidikan di sana berpusat pada pelajaran bahasa-bahasa kuno, yaitu
pertama-tama bahasa Latin, kemudian bahasa Yunani, dan juga bahasa Ibrani.
Setelah itu, pada tahun 1652, Locke mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan
di Sekolah Gereja Kristus (Christ Church), Oxford, dan tinggal di sana sejak
bulan Mei 1652.
Locke adalah seorang filosof Inggris yang
menjadi salah satu tokoh utama dari pendekatan empirisme.Selain itu, di dalam
bidang filsafat politik, Locke juga dikenal sebagai filosof negara
liberal.Bersama dengan rekannya, Isaac Newton, Locke dipandang sebagai salah
satu figur terpenting di era Pencerahan.Selain itu, Locke menandai lahirnya era
Modern dan juga era pasca-Descartes (post-Cartesian), karena pendekatan
Descartes tidak lagi menjadi satu-satunya pendekatan yang dominan di dalam
pendekatan filsafat waktu itu.Kemudian Locke juga menekankan pentingnya
pendekatan empiris dan juga pentingnya eksperimen-eksperimen di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Tulisan-tulisan Locke tidak hanya berhubungan
dengan filsafat, tetapi juga tentang pendidikan, ekonomi, teologi, dan
medis.Karya-karya Locke yang terpenting adalah "Esai tentang Pemahaman
Manusia" (Essay Concerning Human Understanding), Tulisan-Tulisan tentang
Toleransi" (Letters of Toleration), dan "Dua Tulisan tentang
Pemerintahan" (Two Treatises of Government).
David Hume (lahir 26 April 1711 – meninggal 25
Agustus 1776 pada umur 65 tahun) adalah filosof Skotlandia, ekonom, dan
sejarawan.Dia dimasukan sebagai salah satu figur paling penting dalam filosofi
barat dan Pencerahan Skotlandia.Walaupun kebanyakan ketertarikan karya Hume
berpusat pada tulisan filosofi, sebagai sejarawanlah dia mendapat pengakuan dan
penghormatan. Karyanya TheHistory of England merupakan karya dasar dari sejarah
Inggris untuk 60 atau 70 tahun sampai Karya Macaulay.
Hume merupakan filosof besar pertama dari era
modern yang membuat filosofi naturalistis. Filosofi ini sebagian mengandung
penolakan atas prevalensi dalam konsepsi dari pikiran manusia merupakan
miniatur dari kesadaran suci; sebuah pernyataan Edward Craig yang dimasukan
dalam doktrin 'Image of God'.Doktrin ini diasosiasikan dengan kepercayaan dalam
kekuatan akal manusia dan penglihatan dalam realitas, dimana kekuatan yang
berisi seritikasi Tuhan. Skeptisme Hume datang dari penolakannya atas ideal di
dalam'.
Hume sangat dipengaruhi oleh empirisis John
Locke dan George Berkeley, dan juga bermacam penulis berbahasa Perancis seperti
Pierre Bayle, dan bermacam figur dalam landasan intelektual berbahasa Inggris
seperti Isaac Newton, Samuel Clarke, Francis Hutcheson, Adam Smith, dan Joseph
Butler.
Immanuel Kant dilahirkan pada tahun 1724 di
Königsberg, Jerman dari pasangan Johann Georg Kant, seorang ahli pembuat baju
zirah (baju besi), dan Anna Regina Kant Ayahnya kemudian dikenal sebagai ahli
perdagangan, namun di tahun 1730-1740, perdangangan di Königsberg mengalami
kemerosotan. Hal ini memengaruhi bisnis ayahnya dan membuat keluarga mereka
hidup dalam kesulitan.Ibunya meninggal saat Kant berumur 13 tahun, sedangkan
ayah Kant meninggal saat dia berumur hampir 22 tahun.
Pendidikan dasarnya ditempuh Kant di Saint
George's Hospital School, kemudian dilanjutkan ke Collegium Fredericianum,
sebuah sekolah yang berpegang pada ajaran Pietist.Keluarga Kant memang penganut
agama Pietist, yaitu agama di Jerman yang mendasarkan keyakinannya pada
pengalaman religius dan studi kitab suci. Pada tahun 1740, Kant menempuh
pendidikan di University of Königsberg dan mempelajari tentang filosofi,
matematika, dan ilmu alam.Untuk meneruskan pendidikannya, dia bekerja sebagai
guru privat selama tujuh tahun dan pada masa itu, Kant mempublikasikan beberapa
naskah yang berkaitan dengan pertanyaan ilmiah.
Pada tahun 1755-1770, Kant
bekerja sebagai dosen sambil terus mempublikasikan beberapa naskah ilmiah
dengan berbagai macam topik.Gelar profesor didapatkan Kant di Königsberg pada
tahun 1770.Karya Kant yang terpenting adalah Kritik der Reinen Vernunft, 1781.
Dalam bukunya ini ia “membatasi pengetahuan manusia”. Atau dengan kata lain
“apa yang bisa diketahui manusia.” Ia menyatakan ini dengan memberikan tiga
pertanyaan:
a. Apakah yang bisa kuketahui?
b. Apakah yang harus kulakukan?
c. Apakah yang bisa kuharapkan?
Pertanyaan ini dijawab sebagai berikut:
a. Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca indera. Lain daripada itu merupakan “ilusi” saja, hanyalah ide.
b. Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh: orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan.
c. Yang bisa diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya. Inilah yang memutuskan pengharapan manusia.
Ketiga pertanyaan di atas ini bisa digabung dan
ditambahkan menjadi pertanyaan keempat: “Apakah itu manusia?”
Ciri pokok filsafat modern adalah:
- pertama, bebas nilai, subyek peneliti harus mengambil jarak dari semesta dan bersikap imparsial-netral.
- Kedua, fenomenalisme, yaitu pengetahuan yang absah hanya berfokus pada fenomena alam semesta, sehingga proposisi-propososi metafisika seperti “keberadaan Tuhan” ditolak mentah-mentah karena ia adalah proposisi tak berarti, tidak masuk akal, sebab tidak ada pembuktian indrawinya, oleh karena itu Tuhan dan wacana-wacana spritual dalam kacamata positivisme dianggap nonsense.
- Ketiga, nominalisme. Kenyataan satu-satunya adalah individual partikuler, sedangkan unversalisme adalah penamaaan semata.
- Keempat, reduksionisme. Semesta direduksi menjadi fakta-fakta yang dapat dipersepsi.
- Kelima naturalisme. Peristiwa-peristiwa alam adalah keteraturan yang menisbikan penjelasan adikodrati.
- Keenam, mekanisme. Semua gejala-gejala alam bekerja secara determinis-mekanis seperti mesin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Seperti poin pertama di atas, bahwa masa modern ialah
identitas dari filsafat modern yang tentunya juga memiliki peranan yang sangat
penting dalam konsep pemikiran pada masa modern. Masa modern terjadi setelah
adanya gerakan Renaissance, dimana gerakan ini juga yang berperan dalam konsep
pemikiran modern. Prinsip keagamaan disini diupayakan tergabung dengan konsep
pemikiran yang terbuka terhadap kebebasan, yang tak hanya patuh dan terbebani
oleh gereja. Dalam prosesnya, hal ini di cetuskan oleh Rene Descartes.
Descartes sangat berjasa dalam proses perkembangan ini. Kehidupan akan lebih
baik bila unsur agama dan kebebasan dipersatukan dan menjadi sebuah pedoman,
pemikiran pun tercipta secara rasional.
Namun dalam perkembangannya, unsur kebebasan
semakin diperhatikan lewat tentangan dari beberapa filosof lain yang kurang
menyetujui konsep Descartes ini. Yang menurutnya pengetahuan ialah sesuatu yang
nyata dan hanya bisa dibuktikan dengan pengamatan secara empiris (Locke &
Hume). Setelahnya ada pertentangan-pertentangan lain yang menyebutkan bahwa
dalam proses pembuktian ilmu pengetahuan tak hanya secara empirisme
B. Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat. Apabia ada kata kata yang kurang berkenang kami mohon maaf .
DARTAR PUSTAKA
Akhmadi,
Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada.
http://id.wikipedia.org/wiki.
http://psychoexpo.blogspot.com/2010/05/kehendak-buta-filsafat-arthur.html.
Demikianlah ulasan sedikit tentang makalah SEJARAH FISAFAT yang berjudul MASA FILSAFAT MODERN semoga bermanfaat. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan berikam komentar kamu dibawah ini.
Jangan lupa untuk melihat artikel atau contoh makalah lainnya dari bimbingan dan konseling ataupun sejarah yang dapat membantu kamu dalam mengerjakan tugas kuliah kamu.
Jangan lupa untuk melihat artikel atau contoh makalah lainnya dari bimbingan dan konseling ataupun sejarah yang dapat membantu kamu dalam mengerjakan tugas kuliah kamu.
Salam sukses!!!
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁
EmoticonEmoticon